Abdullah mengingatkan jika pemerintah tidak bekerja keras untuk memastikan stok pangan aman, ke depannya pemerintah sendiri yang kesulitan. Menurutnya hal itu tentunya harus melibatkan pihak-pihak terkait.
"Kalau pemerintah tidak bekerja keras untuk memastikan stok aman, menurut saya pemerintah akan kewalahan. Koordinasi kementerian di periode ini sangat lemah. Dulu ada rapat koordinasi (rakor) bersama antara kementerian, lembaga teknis, organisasi, dengan asosiasi biasanya ada koordinasi. Saat ini tidak ada sama sekali, sehingga pemerintah tidak mengetahui berapa produksi pangan kita, berapa jumlah asumsi permintaan kita," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdullah berpesan untuk pedagang agar tetap menjaga komunikasi dengan petani dan pasar induk untuk terus memiliki stok pangan.
"Kami dari asosiasi berpesan untuk pedagang mulai berkomunikasi dengan teman-teman petani, tengkulak yang biasa mereka ambil barang. untuk bisa dikomunikasikan dengan baik dari sekarang. Karena jangan sampai ketika masuk fase pertama menjelang Ramadhan, pedagang nggak punya stok, itu yang berbahaya," ungkapnya.
Dia juga mengungkap di Ikappi telah melakukan komunikasi dengan petani dan pasar induk agar mereka bisa mengguyur stok sesuai kebutuhan pasar.
"Asosiasi sendiri melakukan secara mandiri tanpa melibatkan pemerintah untuk berkomunikasi dengan tengkulak, petani langsung agar mereka bisa men-supply sesuai dengan kebutuhan di pasar. Semua itu dilakukan untuk stoknya ada, walaupun kita belum tahu harganya nanti. kita berharap harganya tidak terlalu tinggi ya," pungkasnya.
(ara/ara)