Joe Biden Rombak Besar-besaran Kebijakan Trump, Ini Bocorannya

Joe Biden Rombak Besar-besaran Kebijakan Trump, Ini Bocorannya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 06 Apr 2021 08:53 WIB
President Joe Biden speaks at the Pentagon, February 10, 2021, in Washington, DC. - Harris and Biden are visiting the Pentagon for the first time since taking office. (Photo by Alex Brandon / POOL / AFP)
Foto: AFP/ALEX BRANDON
Jakarta -

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyampaikan adanya perubahan besar-besaran dalam kebijakan di AS. Para pejabat yang bertanggungjawab atas agenda ekonomi Presiden Joe Biden telah menetapkan prinsip yang berbeda dari prioritas pemerintahan sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Selasa (6/4/2021), pemerintah saat ini akan mengganti kebijakan yang menyerang China sebagaimana diterapkan Presiden Donald Trump. Sebagai gantinya, kebijakan yang akan diambil yakni kompetitif dan kolaboratif, dan hanya 'bermusuhan' di tempat seharusnya.

Trump dan pemimpin keuangannya Steven Mnuchin telah 'berkelahi' tidak hanya dengan musuh tradisionalnya China namun juga dengan sekutunya seperti Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika first tidak boleh berarti Amerika sendiri," kata Yellen.

Yellen juga menyatakan, keragaman dan perubahan iklim akan menjadi prioritas tidak hanya sebagai agenda sosial AS tapi juga ekonomi.

ADVERTISEMENT

Menarik garis antara masa lalu dan masa kini, Yellen menegaskan dalam pidatonya di Chicago Council on Global Affairs ialah adanya perbedaan yang mendasar.

"Perbedaan terpenting saat ini adalah pengakuan mendasar bahwa kebijakan kita di dalam dan luar negeri harus dirancang agar inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, dan hormati lingkungan kita," katanya.

Simak juga 'Sebelum 19 April, Biden Targetkan 90% Orang Dewasa di AS Divaksin Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Retorika itu bukanlah pidato biasa. Sebaliknya, pada dasarnya sebagai pembuka untuk pertemuan musim semi Bank Dunia/IMF minggu ini. Pesannya, globalisasi dam peran AS yang dianggap sebagai pusat misi kembali populer.

"Selama empat tahun terakhir, kami telah melihat secara langsung apa yang terjadi ketika Amerika mundur dari panggung global. Amerika first tidak boleh berarti Amerika sendiri. Karena di dunia saat ini, tidak ada negara sendiri yang dapat menyediakan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk rakyatnya," kata Yellen.

Hal itu bukanlah satu-satunya yang disampaikan Yellen. Tanpa menyebut nama Trump, ia mengkritik pemerintah sebelumnya yang lambat menangani pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, Gedung Putih gagal terlibat lebih awal untuk mengatasi krisis yang membuat aspek ekonomi semakin buruk. Dia juga menekankan pentingnya menghentikan virus di negara lain.


Hide Ads