Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini memang kasus penularan atau positif COVID-19 di Indonesia sudah mulai menurun. Namun dia menegaskan masyarakat harus tetap waspada dan tidak boleh kendor dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Sekarang penularan atau positif rate sudah mulai turun tapi tetap kita tidak boleh terlena. Harus tetap waspada, seperti yang saya sampaikan beberapa negara sudah menghadapi gelombang ketiga COVID-19 dengan varian yang lebih cepat menular," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (6/4/2021).
Dia mengungkapkan hal ini menjadi penanda agar tetap waspada. Apalagi tahun ini pemerintah juga tetap membuat kebijakan untuk penanganan COVID-19 dengan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih besar dibandingkan tahun lalu Rp 579,78 triliun. Menurut dia ini adalah situasi yang akan mempengaruhi kebijakan saat ini dan ke depannya.
Menurut Sri Mulyani langkah extraordinary pasti memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. "Kita tidak hanya bicara respon policy, tapi kita bicara exit policy," tambah dia.
Sri Mulyani mengatakan untuk sesuatu yang extraordinary ini tak bisa digunakan setiap hari. Dibutuhkan juga istirahat agar bisa kembali mengelola perekonomian.
"Dalam situasi kita yang selalu sampaikan di jajaran Kemenkeu, seperti ini kita dipaksa melakukan sprint sekaligus marathon, sebab COVID-19 itu tidak jangka pendek, tapi jangka panjang," tambah dia.
Simak juga video '5 Negara yang Teridentifikasi Temukan Mutasi E484K 'Eek'':