Mungkinkah Vaksinasi COVID-19 Jadi Syarat Naik Pesawat?

Mungkinkah Vaksinasi COVID-19 Jadi Syarat Naik Pesawat?

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 07 Apr 2021 13:05 WIB
Maskapai Qatar
Qatar Airways/Foto: (Jon Ostrower/CNN)
Jakarta -

Bos Qatar Airways, Akbar Al Baker memprediksi paspor vaksinasi COVID-19 bisa menjadi syarat dalam perjalanan udara. Menurutnya dengan paspor vaksinasi, sektor penerbangan bisa pulih dari dampak pademi.

"Dalam jangka pendek ya saya pikir paspor vaksin akan membantu memberikan kepercayaan baik kepada pemerintah dan penumpang di industri kami untuk mulai bepergian lagi," katanya, dikutip dari CNBC, Rabu (7/4/2021).

"Saya pikir ini akan menjadi tren pada awalnya, karena dunia perlu terbuka, orang perlu memiliki kepercayaan pada perjalanan udara. Ini akan menjadi tren yang akan terjadi sampai saat orang yakin bahwa ada obat yang tepat, atau pengobatan yang tepat untuk pandemi yang sangat serius yang kita hadapi saat ini," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide paspor vaksinasi telah dilontarkan oleh banyak pemerintah dan industri, beberapa pihak mengatakan dengan itu akan membuat perjalanan lebih aman. Namun, para kritikus berpendapat hal itu dapat memperburuk ketidaksetaraan dan akses bagi orang-orang dari negara-negara yang tertinggal untuk vaksinasi COVID-19.

Menurut CEO Qatar Airways itu adanya paspor vaksinasi COVID-19 harus dipimpin oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). "Saya memiliki keyakinan penuh bahwa IATA akan mengatasi masalah di depan industri," katanya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, maskapai tersebut belum memiliki rencana untuk mewajibkan semua penumpangnya divaksinasi. Qatar Airways telah melakukan vaksinasi COVID-19 untuk karyawannya kemarin.

Qatar Airways seperti banyak maskapai lainnya yang sangat terpukul ketika perjalanan udara hampir terhenti dalam beberapa bulan pertama pandemi COVID-19. Al Baker yakin maskapainya akan pulih dalam waktu dekat.

Perusahaan kini sedang membangun kembali jaringannya untuk mengoperasikan lebih dari 1.200 penerbangan mingguan untuk 140 tujuan pada musim panas. Namun, IATA memperkirakan sulit bagi perjalanan udara untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi hingga tahun 2024.

Simak Video: WHO Tak Setuju Paspor Vaksin Corona Jadi Syarat Bepergian

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads