Jurus Jitu UMKM Tembus Ekspor, Tanpa Modal Juga Bisa!

Jurus Jitu UMKM Tembus Ekspor, Tanpa Modal Juga Bisa!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 08 Apr 2021 20:30 WIB
Aktivitas di pelabuhan peti kemas
Foto: dok. Pelindo I
Jakarta -

Tembus pasar ekspor mungkin sudah menjadi impian banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun, banyak UMKM juga tak mengetahui cara menembus pasar luar negeri ini.

Dalam acara d'Mentor detikcom, CEO PT Diva Prima Cemerlang, Dewi Ekha Harlasyanti berbagi tips tentang bagaimana cara menembus pasar ekspor ini. Diva Prima Cemerlang sendiri merupakan produsen bulu mata palsu yang telah menembus pasar ekspor.

Dia mengatakan, dalam menembus pasar ekspor terpenting ialah melakukan riset pasar (market research). Tanpa riset pasar, pelaku usaha tidak akan tahu apa yang dibutuhkan oleh negara tujuan ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nomor satu yang wajib banget dilakukan itu market research dulu sebetulnya. Jadi kita harus tahu produk kita bisa dijual ke mana sih, ke negara mana. Tanpa market research kita nggak akan pernah tahu, kita nggak bisa ekspor itu asal kirim-kirim barang tapi negara itu tidak memerlukan produk kita," katanya, Rabu (7/4/2021)

"Supaya kita nggak wasting time ketika kirim email, ketika approach buyer dan sebagainya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, kata dia, produk yang dijual harus disesuaikan dengan regulasi dan persyaratan, baik dalam maupun luar negeri. Dia bilang, pelaku usaha harus memahami persyaratan yang harus dipenuhi.

"Kita harus tahu dulu nih produk kita apa, produk kita ini di dalam negeri ada persyaratan perizinan apa yang dipenuhi, di samping itu kita harus mempelajari juga di negara tujuan itu ada persyaratan-persyaratan atau sertifikat-sertifikat apa yang yang dipenuhi," katanya.

Setelah itu, kata dia, baru menyesuaikan kemasan dan label pada produk yang dijual.

Lebih lanjut, produk bulu mata Dewi sendiri telah sampai ke sejumlah negara seperti Prancis, Palestina, India, Amerika Serikat, dan lain-lain. Dari negara-negara tersebut, Dewi bilang yang sulit ditembus ada Eropa dan Amerika.

"Kita tahu di sana ada yang namanya FDA Food and Drug Administration, setiap produk masuk ke sana apalagi bulu mata masuk kategori kosmetik. Makanan dan kosmetik itu harus ada yang namanya FDA register," katanya.

Ekspor Bisa Tanpa Modal

Dewi melanjutkan, ekspor juga bisa tanpa modal. Dia menuturkan, ekspor tanpa modal bisa dilakukan tergantung ketentuan pembayaran (term of payment).

"Sebetulnya ekspor tuh bisa tanpa modal loh, tergantung dari term of payment-nya," katanya.

Ia pun mencontohkan, dalam term of payment bisa menawarkan ketentuan uang muka atau down payment (DP) 50%. Kemudian, sisanya 50% dibayarkan sebelum pengiriman (before shipment) ekspor.

"Kaya saya nih term of payment TT 50% down payment, 50% before shipment. Jadi ketika dapat down payment 50% ini kan bisa buat modal dan itu sudah menutup 80% ongkos produksi misalkan," ujarnya.

Setelah itu, sisa pembayaran akan diterima sebelum pengiriman. Dia bilang, biaya pengiriman akan ditanggung oleh pembeli.

"Kemudian sebelum dikirim ini sudah harus lunas dulu. Perkara shipping cost dan sebagainya, kita nggak usah mikirin, shipping cost itu buyer yang bayar," ujarnya.




(acd/das)

Hide Ads