Andi mengatakan, teriakan para vendor lokal memang semakin keras di tengah pandemi COVID-19 ini. Menurut Andi, kemungkinan besar vendor yang belum dibayar oleh BUMN telah menanti bertahun-tahun karena proyeknya pun sudah lama.
"Yang kita kesalnya di masa pandemi COVID-19 saat ini, di mana kondisi sedang susah, teman-teman di daerah susah, masih tega-teganya mereka terlambat dibayar. Bahkan pekerjaan yang terlambat dibayar bukan persoalan sekarang, mungkin saja 2-3 tahun yang lalu. Di masa COVID-19 mereka butuh penghidupan, tetapi di masa COVID-19 ini mereka juga nggak dibayar," ujarnya.
Namun, ia juga memperkirakan pembayaran yang semakin molor di tengah pandemi ini juga disebabkan oleh kondisi keuangan BUMN yang juga tertekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa nggak dibayar? Bisa jadi BUMN-nya juga sedang mengalami proyeknya dilakukan refocusing, atau belum ada anggarannya," papar Andi.
Baca juga: Balada BUMN Serakah Bikin Vendor Buntung |
Andi mengatakan, pihaknya berencana membuka pembicaraan terkait hal ini dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Harapannya, Erick dapat mencari solusi untuk para vendor lokal yang menantikan pembayaran dari BUMN.
"Insyaallah dalam waktu dekat, mungkin lewat online, kita akan coba ketemu Pak Erick, beliau ini sahabat saya. Dan pasti kalau dia tahu, dijewer sampai ke bawah," tandas Andi.
Simak Video "Setneg Bantah Isu Jokowi Bikin Yayasan Untuk Kelola TMII"
[Gambas:Video 20detik]
(vdl/ang)