Sempat Lesu karena Pandemi, Ekspor Komoditas Ini Mulai Menggeliat Lagi

Sempat Lesu karena Pandemi, Ekspor Komoditas Ini Mulai Menggeliat Lagi

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 13 Apr 2021 09:44 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020). Selama Januari 2020, ekspor nonmigas ke China mengalami penurunan USD 211,9 juta atau turun 9,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan masih menunjukkan pertumbuhan 21,77 persen (yoy).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pandemi COVID-19 sepanjang 2020 membuat sektor perekonomian terganggu, termasuk kegiatan ekspor impor. Biaya freight yang meninggi serta kebijakan banyak negara yang menghentikan sementara lalu lintas keluar-masuk barang dan manusia menjadi jegalan bagi banyak komoditas ekspor Indonesia. Paraffin wax salah satunya.

Padahal komoditas ini merupakan produk multimanfaat yang diperlukan banyak industri. Produsen parafin yang turut merasakan dampak adalah PT Kirana Mitraabadi (KMA).

"Cukup menjadi hambatan ya pandemi ini pada 2020. Ekspor kami sempat terhenti. Permintaan dari beberapa negara tak bisa kami penuhi karena persoalan regulasi pada masa pandemi di negara yang bersangkutan, ketersediaan pengiriman, serta biaya kirim yang tinggi," ujar Direktur Utama PT Kirana MItraabadi, Edo Lesmana dalam keterangannya, Selasa (13/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas ekspor perusahaan cukup terganggu karena pandemi. Padahal, ekspor KMA bisa dianggap sangat strategis sebab menjadi salah satu elemen hilirisasi penting bagi produk Pertamina.

Produk olahan KMA yang diekspor menjadi wujud pertambahan nilai bagi produk Pertamina. Dengan hadangan Covid, terhambat pula aliran ekspor bernilai tambah dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

Untungnya, sejak awal 2021, alur ekspor mulai bergerak kembali. Segala rintangan, termasuk biaya pengiriman, mulai mendekati titik normal. Beberapa industri dari beberapa negara langsung mengirimkan pesanan. Banyak industri domestik pun tak beda.

Paraffin wax memang biasanya diimpor dari China. Industri-industri lilin, sampai ban, batik, balsem, hingga pemberantas hama dan kosmetika di Indonesia selama ini mengimpor paraffin wax dari Negeri Tirai Bambu.

Kehadiran PT KMA sejak 2010 cukup menekan angka impor komoditas multiguna tersebut dengan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kami berharap kehadiran kami mampu membantu pemerintah dan bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik sehingga mampu menekan impor. Kami bahkan sudah mampu memenuhi permintaan global sehingga mampu meningkatkan volume ekspor dari Indonesia," jelas Edo.

Hingga kini, KMA telah mengekspor paraffin wax dan produk-produk turunannya ke Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia, Australia, dan bahkan Afrika. Pada 2021 ini, paraffin wax KMA mulai mengalir kembali sampai jauh ke benua-benua tersebut.


Hide Ads