Nggak Ngaruh! Alibaba Didenda Rp 40 T, Jack Ma Malah Makin Kaya

Nggak Ngaruh! Alibaba Didenda Rp 40 T, Jack Ma Malah Makin Kaya

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 13 Apr 2021 11:27 WIB
Jakarta -

Perusahaan Alibaba milik Jack Ma baru-baru ini dijatuhi denda oleh pemerintah China sebesar US$ 2,8 miliar, setara Rp 40 triliun (kurs Rp 14.500). Raksasa e-commerce itu didenda atas dugaan melakukan tindakan monopoli.

Denda tersebut tampaknya tak berarti apa-apa bagi salah satu pria terkaya di Negeri Tirai Bambu itu. Sebab, Bloomberg Billionaires Index merilis kekayaan Ma meroket US$$ 2,3 miliar (Rp 33,3 triliun) menjadi US$ 52,1 miliar (Rp 755,4 triliun).

Bertambahnya kekayaan Jack Ma didorong oleh peningkatan sebesar 9,3% atas Depository Receipt (DR) Alibaba di Amerika Serikat (AS). DR atau tanda terima penyimpanan adalah sertifikat yang dapat dinegosiasikan yang diterbitkan oleh bank yang mewakili saham di perusahaan asing yang diperdagangkan di bursa efek lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Denda US$ 2,8 miliar yang dijatuhi pemerintah China terhadap Alibaba tidak separah yang dikhawatirkan beberapa investor, dan hanya didasarkan pada 4% dari penjualan domestik perusahaan pada 2019. Artinya jauh lebih kecil dari maksimum 10% yang diizinkan menurut hukum China.

Sementara raksasa e-commerce itu harus menyesuaikan cara berbisnis. Wakil ketuanya mengatakan regulator tidak akan memaksakan perombakan radikal dari strategi e-niaga, dan kepala eksekutifnya menyatakan Alibaba siap untuk melanjutkan.

ADVERTISEMENT

"Alibaba tidak akan mencapai pertumbuhan tanpa regulasi dan layanan pemerintah yang baik, dan pengawasan kritis, toleransi, dan dukungan dari semua konstituen kami sangat penting bagi perkembangan kami," kata perusahaan itu dalam sebuah surat terbuka dilansir dari Bloomberg, Selasa (13/4/2021).

Lanjut halaman berikutnya soal Jack Ma.

Ma, yang hingga tahun lalu menjadi orang terkaya di China telah kehilangan miliaran sejak regulator di negaranya memulai kampanye anti-monopoli, sehingga menghentikan penawaran umum perdana perusahaan pembayaran Ant Group Co. hanya dua hari sebelum dijadwalkan untuk go public.

Dia sekarang orang terkaya ketiga di China setelah Zhong Shanshan dari perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring Co. dan Pony Ma dari Tencent Holdings Ltd.

Secara terpisah, bank sentral China memerintahkan Ant menjadi perusahaan induk keuangan yang akan diatur lebih seperti bank. Langkah tersebut diumumkan pada hari Senin.


Hide Ads