Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan nilai ekspor non migas Maret 2021 menjadi yang tertinggi dalam sejarah pencatatan kinerja ekspor Tanah Air.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor yang mencapai US$ 18,35 miliar, terdiri dari migas sebesar US$ 0,91 miliar dan non migas US$ 17,45 miliar.
"Jadi kalau kita lihat ekspor non migas Maret 2021 sebesar US$ 17,45 miliar ini ekspor non migas terbesar, tertinggi dibandingkan dalam sejarah," kata Lutfi dalam video conference, Jumat (16/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai ekspor yang mencapai US$ 18,35 miliar di Maret 2021, mengalami peningkatan sebesar 20,31% dibandingkan bulan Februari, dan tumbuh 30,47% dibandingkan Maret 2020 atau tahun sebelumnya.
Untuk ekspor non migasnya, Lutfi mengatakan mengalami peningkatan 21,21% jika dibandingkan Februari yang angkanya US$ 14,40 miliar. Sedangkan dibandingkan Maret 2020, terjadi pertumbuhan 30,07% dari US$ 13,41 miliar.
"Jadi ekspor total kumulatif sebenarnya juga tinggi, tetapi pada bulan Maret. Pada Agustus 2011 pernah mencapai 18,6 miliar dolar, tetapi ekspor non migas kita tahun ini bulan Maret ini tertinggi dalam sejarah terutama pasca krisis 1998," ujarnya.
Sementara untuk impor nilainya US$ 16,79 miliar atau tumbuh 26,55% dibandingkan Februari. Impor ini juga tumbuh 25,73% dibandingkan Maret 2020. Nilai impor yang mencapai US$ 16,79 miliar ini terdiri dari migas US$ 2,28 miliar dan non migas US$ 14,51 miliar.
Lanjut ke halaman berikutnya.