Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta masyarakat memahami mengapa pemerintah melarang mudik Lebaran 2021. Mudik dilarang karena ada bahaya yang mengintai jika orang-orang tetap memaksakan diri pulang kampung di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Pertama, Budi menjelaskan bahwa informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa setelah mudik tahun baru pada Januari dan Februari terjadi lonjakan masyarakat yang terpapar virus Corona.
"Bahkan dokter, nakes (tenaga kesehatan) yang meninggal lebih dari 100 orang," kata dia dalam Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat Tahun 2021, Kamis (8/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu yang kedua, dijelaskan Budi saat ini okupansi atau tingkat keterisian rumah sakit dan fasilitas ICU bagi pasien COVID-19 masih relatif tinggi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu pun menjelaskan, berdasarkan data Kemenkes orang-orang tua lebih rentan terhadap virus Corona, sementara esensi dari mudik Lebaran adalah kembali ke kampung halaman untuk mengunjungi orang tua.
"Nah, di masa mudik di mana kita akan mengunjungi orang tua justru menimbulkan suatu bahaya bagi orangtua kita yang kita cintai," sebutnya.
Terakhir, Budi mengingatkan bahwa di belahan dunia lain banyak negara yang kini dihadapkan oleh lonjakan kasus virus Corona. Untuk itu dia meminta seluruh jajarannya mensosialisasikan hal tersebut ke masyarakat.
"Saya minta kepada rekan-rekan semua untuk mensosialisasikan beberapa alasan yang memang sangat berdasar sehingga masyarakat itu realize (menyadari) bahwa mereka tidak perlu mudik, mereka tidak perlu melakukan perjalanan pada saat libur panjang Idul Fitri," tambahnya.
(toy/ara)