Aktivitas di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur cukup sibuk melayani penumpang sebelum mudik dilarang. Ratusan pemudik curi start pulang ke kampung halaman sebelum periode 6-17 Mei.
Pemudik bernama Zulfa misalnya, dia sengaja berangkat ke kampung halaman lebih cepat sebelum mudik dilarang. Tujuannya adalah ke Madura, yang akan menghabiskan waktu di sana sampai setelah Lebaran.
"Saya usaha di Jakarta. Mau mudik ke rumah saya di Madura. Berangkat diawal sebelum dilarang," katanya kepada detikcom di Terminal Pulo Gebang, Minggu (18/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfa mengaku tak khawatir untuk mudik dengan adanya penyebaran virus Corona selama mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, semua keluarga termasuk anaknya berada di kampung halaman.
"Keluarga di sana, anak di sana, ada acara di sana," ucapnya.
Begitu juga yang dilakukan oleh Darmawan. Dia memilih mempercepat pulang ke Padang sebelum mudik dilarang. Sebelumnya, kedatangannya ke Jakarta adalah untuk berkunjung ke rumah anaknya yang sudah berkeluarga.
"Saya ke sini cuma ke rumah anak. Sebelum mudik dilarang makanya saya berangkat sekarang, daripada nanti nggak bisa pulang," imbuhnya.
Baca juga: Podcast: Antiklimaks Larangan Mudik Jokowi |
Wakil Komandan Regu (Wadanru) Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG), Badman Harahap mengatakan mayoritas penumpang mudik ke Sumatera, Padang, dan Bengkulu.
"Lonjakannya itu yang paling banyak tanggal 16 (April). Paling banyak ke Sumatera, Padang, sama Bengkulu," tuturnya ditemui di Terminal Pulo Gebang.
Berdasarkan data TTPG, penumpang terbanyak terjadi pada 16 April dengan jumlah keberangkatan penumpang sebanyak 933 orang dan kedatangan sebanyak 695 penumpang. Namun jumlah itu berkurang dibanding sebelum Ramadhan, di mana rata-rata ada 1.000 penumpang.
(aid/ara)