.webp)
Layanan streaming Netflix telah melaporkan laporan keuangannya untuk kuartal I-2021, Selasa (20/4). Dalam laporan itu Netflix masih mencatat keuntungan besar, namun pertumbuhan jumlah pelanggan jauh dari pertumbuhan periode yang sama pada 2020.
Dikutip dari CNN, Rabu (21/4/2021), keuntungan Netflix pada kuartal awal tahun ini tercatat US$ 1,7 miliar setara Rp 24 triliun (kurs Rp 14.500), naik dari US$ 709 juta pada kuartal tahun sebelumnya. Pendapatan total pun melonjak 24%, menjadi US$ 7,1 miliar.
Sedangkan pertumbuhan jumlah pelanggan kuartal ini hanya bertambah 4 juta. Padahal pada kuartal I-2020 pertumbuhannya sebanyak 16 juta pelanggan. Kini jumlah pelanggan total layanan streaming itu sebanyak 208 juta, jauh dari prediksi perusahaan yang memprediksi akan bertambah menjadi 210 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan perusahaan bagus, tetapi semua mata tertuju pada pertumbuhan pelanggan yang merosot besar serta perkiraan yang lemah untuk pertumbuhan pelanggan untuk kuartal berikutnya. Saham Netflix turun 11% dalam perdagangan setelah jam kerja menyusul dirilisnya pendapatan perusahaan.
Netflix menduga, lambatnya pertumbuhan pelanggan karena sedikitnya daftar konten yang tersedia pada awal tahun ini. Hal itu dikarenakan banyaknya produksi film yang ditunda di 2020 akibat pandemi COVID-19.
Perusahaan menduga sedikitnya daftar konten di Netflix tidak hanya berpengaruh pada kuartal I, namun akan berdampak pada kuartal II-2021. Tidak hanya itu, vaksinasi COVID-19 dan bertambahnya pesaing Netflix juga berdampak besar pada layanan streaming itu.
"Mengarah ke daftar 2021 yang lebih berat pada paruh kedua dengan sejumlah besar waralaba yang kembali," jelas perusahaan.
Netflix menegaskan jika produksi film di dunia pulih, perusahaan berencana untuk menghabiskan lebih dari US$ 17 miliar untuk konten pada 2021.
Simak juga 'Netflix Investasikan USD 500 Juta ke Korea Selatan':
