Daya beli masyarakat Indonesia mulai pulih pada kuartal I 2021. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat konsumsi yang jauh membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (22/4/2021). Selain sejumlah sektor primer mengalami kenaikan konsumsi, data dari penjualan kendaraan bermotor untuk kelas menengah atas juga menunjukkan peningkatan.
"Basis yang kita lihat penjualan kendaraan bermotor meningkat tajam di bulan Maret ini karena respons terhadap stimulus yang diberikan pemerintah dalam bentuk PPNBM," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan mobil secara umum meningkat tajam pada Maret sebesar 72,6% dibandingkan Februari karena insentif diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP). Sedangkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) naik 10,5%.
Dia menjelaskan, insentif PPnBM memberikan dampak lonjakan konsumsi atau pembelian kendaraan bermotor mobil pada Maret 2021. Penjualan mobil niaga yang menjadi indikator bagi perekonomian sisi produksi juga menunjukkan tren positif. Termasuk data dari penjualan mobil penumpang.
"Artinya stimulus yang diberikan pemerintah melalui fiskal bisa direspons positif dan signifikan, baik dari sisi konsumsi maupun dari sisi produksi. Jadi insentif sangat mendorong konsumsi," katanya.
Sri Mulyani berharap peningkatan signifikan penjualan mobil yang mendapatkan insentif PPnBM menjadi tanda pemulihan keyakinan kelompok menengah atas untuk belanja.
"Kita berharap dengan adanya confident penjualan mobil ini akan terus mendorong konsumsi terutama kelompok rumah tangga kelas menengah atas yang selama ini masih tertahan akibat kondisi covid dan kita berharap ini akan mendukung kontribusi pertumbuhan ekonomi," katanya.