Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingkat mobilitas masyarakat saat ini mulai mengarah ke pergerakan sebelum terjadinya COVID-19 di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan meningkatnya sejumlah indikator ekonomi dan indeks keyakinan masyarakat.
"Meskipun masih di bawah dibanding tingkat mobilitas sebelum terjadinya covid yaitu Maret yang lalu. Namun angka ini sudah mulai mendekati level mobilitas sebelum covid sehingga kita berharap mobilitas berjalan seiring yang akan meningkatkan dan menormalisir perekonomian Indonesia," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Mobilitas yang mengarah ke normal ini diperkuat oleh perbaikan yang terjadi pada semua sektor, khususnya industri. Kelompok industri untuk pertama kalinya tumbuh positif sejak Juli 2020 sebesar 4,3% (year on year). Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hore! Orang Kaya Mulai Pede Belanja |
Kemudian PMI manufaktur per Maret 2021 juga ada pada level ekspansi sebesar 53,2. Ini juga menunjukkan peningkatan aktivitas produksi.
"Kegiatan investasi menunjukkan adanya pemulihan indikator dari pembentukan modal domestik bruto terutama di sektor bangunan menunjukkan perbaikan. Ini didukung dengan konsumsi barang seperti semen dan besi serta baja yang menggambarkan kegiatan pada sektor bangunan," jelas Sri Mulyani.
Faktor lain yang juga mendukung pemulihan adalah konsumsi listrik yang menunjukkan pertumbuhan positif. Tren pertumbuhan konsumsi listrik berbalik arah dari tadinya -4% yoy pada Februari, sekarang masuk menjadi 3,3% positif pada bulan Maret.
"Kenaikan ini merupakan indikasi karena berbagai sektor menunjukkan demand dari electricity meningkat juga kelompok industri untuk pertama kalinya terjadi pertumbuhan permintaan listriknya di atas 0% semenjak Juli tahun lalu. Jadi dalam hal ini sudah menggambarkan pemulihan dari respons produksinya dan ini konsisten dengan PMI manufaktur yang menunjukkan angka 53,2 yaitu zona ekspansif." jelasnya.
Lihat juga Video: Jokowi Ingatkan April-Juni Bisa Tentukan Pertumbuhan Ekonomi RI