Mudik Dilarang Lagi, Angkutan Gelap Mulai Bergerilya

Mudik Dilarang Lagi, Angkutan Gelap Mulai Bergerilya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 25 Apr 2021 18:59 WIB
Polisi melarang masyarakat untuk menggunakan mobil bak terbuka untuk mudik dan liburan. Meski begitu, masih saja banyak yang menggunakannya.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Mudik dilarang pemerintah mulai tanggal 6-17 Mei mendatang. Seiring dengan pelarangan tersebut, 'angkutan gelap' penyelundup pemudik mulai bergerilya menawarkan jasanya.

Dari penelusuran detikcom, Minggu (25/4/2021), beberapa orang sudah menawarkan jasa angkutan mudik. Di beberapa grup diskusi di Facebook tawaran itu sudah mulai marak.

Salah satunya ditawarkan oleh orang berinisial MU, untuk memastikan tawaran jasa angkutan mudik ini detikcom sempat mencoba menghubungi orang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dihubungi benar saja, MU mengkonfirmasi jasanya bisa dipakai saat larangan mudik diberlakukan. Dia menawarkan angkutan mudik dari Jakarta dan sekitarnya menuju ke daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Dia menawarkan calon penumpangnya naik mobil pribadi pelat hitam. Berbagai tipe mobil pun jadi pilihan, mulai dari unit Sigra, Xenia , Granmax, Luxio, hingga Avanza.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah jasanya akan aman dari segala jenis penyekatan dan penindakan aparat di jalan dia tak berani memastikan. "Insyaallah aman sampai tujuan," begitu katanya.

Untuk tarif yang dipatok oleh MU, sekali jalan berkisar dari Rp 500-700 ribu per orang. Untuk ke Solo dan Yogyakarta misalnya, tarif yang dipatok dari Jakarta seharga Rp 700 ribu per orang.

"Ke Solo, Yogyakarta Rp 700 ribu. Ke Bandung, Kuningan, Cirebon Rp 500 ribu. Selain itu nanti didiskusikan," katanya.

"Nanti janjian aja mau dijemput di mana, kita jemput, dan kita antar sampai tujuan, door to door," ujarnya.

Jasa serupa ditawarkan orang berinisial NT, hal yang ditawarkan pun sama tak berbeda. Angkut pemudik dengan menggunakan mobil pelat hitam.

"Kita usahakan lolos, yang penting masnya bisa mudik," katanya kala dihubungi detikcom.

Tarif yang dipatok pun tak jauh berbeda, untuk ke daerah di Jawa Tengah berkisar di antara Rp 700 ribuan.

"Kalau mau ke Yogyakarta harganya Rp 725 ribu, kita siapkan snack sekalian," ujarnya.

Fenomena mudik dengan angkutan gelap ini memang diprediksi akan bermunculan. Pengamat transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan hal itu terjadi karena buah dari kurang tegasnya aparat keamanan dalam melakukan pengamanan.

"Ini sangat tergantung kepada ketegasan aparatnya, ini akan sangat mungkin terjadi kalau aparatnya nggak tegas di lapangan," ujar Darmaningtyas kepada detikcom.

Sementara itu, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan modus lain selain angkutan gelap pelat hitam seperti ini adalah biasanya angkutan barang yang menyelundupkan pemudik.

"Ada juga angkutan barang, kan dia mau diperiksa satu-satu juga mobilnya nggak mungkin, mau bikin macet? Jadi dia bawa barang, nah di tengah-tengahnya ada orang," ungkap Djoko kepada detikcom.

(hal/dna)