Keluarga dari pemilik Samsung Electronics Lee Kun-hee akan membayar pajak warisan atas tanah miliknya lebih dari 12 triliun won (US$ 10,78 miliar). Nilai pajak tersebut setara Rp 156 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Dilansir detikcom dari BBC, Kamis (29/4/2021), Korea Selatan memang menjadi salah satu negara dengan tarif pajak warisan tertinggi di dunia. Dalam pernyataannya, Samsung mengatakan bahwa pembayaran tersebut adalah salah satu yang terbesar yang pernah ada di Korea dan secara global.
Koleksi barang antik dan lukisan Lee akan disumbangkan ke Museum Nasional Korea dan organisasi budaya lainnya. Koleksinya termasuk karya seniman Marc Chagall, Pablo Picasso, Paul Gauguin, Claude Monet, Joan Miro dan Salvador Dali. Laporan media mengatakan sumbangan tersebut akan mengurangi kewajiban pajak keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tingkat 50%, tarif pajak warisan Korea Selatan adalah yang tertinggi kedua di dunia setelah Jepang. Sebagai perbandingan, warisan dikenai pajak sebesar 40% di AS dan Inggris Raya, dan rata-rata 15% di seluruh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Lee yang berjasa mengubah Samsung menjadi raksasa elektronik global diketahui meninggal dunia pada Oktober 2020.
Masalah pajak telah diawasi dengan ketat oleh investor karena dapat memengaruhi saham keluarga Lee di Samsung. Namun, saham dari berbagai divisi terdaftar Samsung bercampur di berita yang memberikan sedikit kejelasan tentang apakah ada saham yang akan dijual atau tidak.
Investor malah perlu menunggu pengajuan peraturan untuk menemukan perubahan dalam kepemilikan saham oleh putra Lee dan wakil pimpinan Samsung Electronics Jay Y. Lee yang telah menjadi kepala de facto Samsung Electronics sejak 2014.
Jay Y. Lee saat ini berada di penjara selama dua tahun enam bulan karena perannya dalam skandal penyuapan yang melibatkan mantan Presiden Park Geun-hye.