Aduh! WFH Bikin Omzet Coworking Space Anjlok 20%

Aduh! WFH Bikin Omzet Coworking Space Anjlok 20%

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 03 Mei 2021 16:16 WIB
Begini Deretan Ruang Kantor Zaman Now Terkece di Dunia
Foto: Istimewa
Jakarta -

Model bekerja dari rumah alias work from home (WFH) kini sudah banyak diterapkan di banyak perusahaan. Di Indonesia, tak sedikit perusahaan yang menerapkan WFH sebagai kebijakan permanen. Hal tersebut ternyata berdampak signifikan pada kinerja operator coworking space.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Coworking Space Indonesia Ellen Felencia Hutabarat mengatakan, WFH mengurangi permintaan akan sewa ruangan, sehingga banyak operator yang tutup sementara, hingga akhirnya omzet turun drastis.

"(Omzet) turun drastis jelas. Kalau melihatnya dari penyewaan ruangan, kan beberapa coworking space itu macam-macam lini bisnisnya. Ada yang punya private office dan tidak. Yang punya private office karena WFH, itu banyak yang tutup," kata Ellen kepada detikcom, Senin (3/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terutama untuk coworking space yang berlokasi di gedung perkantoran, dampaknya sangat terasa. "Untuk mereka yang sifatnya di gedung perkantoran itu drop-nya lumayan banyak," tutur Ellen.

Ellen yang juga merupakan Managing Director Kekini Ruang Bersama mengaku, perusahaannya turut terimbas pandemi.

ADVERTISEMENT

"Dampaknya luar biasa. Kalau tempat saya karena kami itu bangunan lama, tahun 1920-an, kita ada di tengah kota, sehingga ruang outdoornya tidak ada," tutur Ellen.

Dihubungi terpisah, Director Servio Serviced Office Safana Ganis juga mengaku, omzet perusahaannya turun akibat pandemi yang menyebabkan orang bekerja di rumah. "Kalau penurunan omzet iya, mungkin 15-20% turun yang di Servio," papar Safana.

Selain WFH, Safana mengatakan, banyak pengusaha yang menurunkan spesifikasi ruangan yang disewa agar iurannya lebih murah. Hal ini berdampak pada omzet perusahaan.

"Ada yang downgrade, tadinya dia 4 orang, dia turunin ke 2-3 orang, ruangan lebih kecil," terang Safana.

Kembali ke Ellen, ia mengatakan ada beberapa coworking space yang kinerjanya justru mengalami kenaikan. Coworking space itu adalah yang berlokasi dekat dengan permukiman, sehingga lebih dekat untuk dijangkau para pekerja yang tetap perlu ruangan kerja khusus yang tak jauh dari rumah.

"Sementara untuk coworking space yang letaknya di dekat permukiman, malah jadi konsisten. Karena ketika WFH, tidak semua punya ruang kerja yang proper untuk meeting, koneksi internet, terutama untuk pekerjaan yang butuh internet yang stabil, jadi tetap mereka ke coworking space. Jadi memang ada 2 sisi," tandas Ellen.

(vdl/zlf)

Hide Ads