Biden Bikin Orang Kaya AS Geleng-geleng Kepala, Pajaknya Naik 61%

Biden Bikin Orang Kaya AS Geleng-geleng Kepala, Pajaknya Naik 61%

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 04 Mei 2021 13:22 WIB
Tandai 100 Hari Pertama Menjabat, Joe Biden Bertekad Bawa Amerika Bangkit Kembali
Foto: DW (News)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menaikkan tarif pajak orang-orang kaya AS. Di bawah rencana itu, keluarga konglomerat AS juga akan menghadapi tarif pajak gabungan sebesar 61%.

Sebagai bagian dari American Families Plan, Biden mengusulkan untuk melipatgandakan pajak keluarga kaya AS dengan menggabungkan pajak harta benda, tingkat keuntungan modal baru dan pajak lainnya.

Menurut analis Tax Foundation, secara total pajak gabungan keluarga kaya AS mencapai 61%. Tarif tersebut disebut tarif tertinggi dalam hampir satu abad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu angka yang besar. Itulah mengapa kami memberitahu klien kami untuk menjadi pintar dan mulai bersiap sekarang" kata, pemimpin pajak perusahaan swasta AS, Brad Sprong, dikutip dari CNBC, Selasa (4/5/2021).

Belum tahu apakah rencana Biden itu dapat lolos Kongres AS atau tidak. Namun, beberapa pihak oposisi Biden disebut akan menolak kenaikkan pajak itu. Terlebih, hanya sejumlah kecil keluarga konglomerat yang akan menghadapi tarif 61%. Prediksinya, banyak orang akan berusaha menghindarinya.

ADVERTISEMENT

Seorang akuntan mengatakan banyak keluarga kaya mulai mempertimbangkan dampak gabungan pajak keluarga yang dapat menambah tarif pajak historis yang besar.

Menurut analisis oleh Scott Hodge dan Garrett Watson di Tax Foundation mengatakan jika keluarga yang memiliki bisnis atau saham dalam jumlah besar dan ingin menyerahkan aset kepada ahli waris. Pemegang baru bisnis itu akan menghadapi perubahan pajak di bawah rencana Biden.

Simak juga 'Biden Izinkan Warga AS yang Telah Divaksin Tak Bermasker':

[Gambas:Video 20detik]



Analis itu membuat simulasi jika rencana Biden disahkan. Misalnya, seorang wirausahawan yang memulai bisnis beberapa dekade lalu bisnisnya kini bernilai US$ 100 juta. Dia akan meneruskan bisnisnya kepada ahli warisnya. Di bawah rezim pajak saat ini, bisnis akan diteruskan ke keluarga tanpa pajak capital gain.

Namun, berdasarkan rencana Biden tersebut keluarga harus membayar pajak capital gain sebesar US$ 42,96 juta yang mencerminkan tingkat capital gain 39,6%, ditambah pajak pendapatan investasi bersih sebesar 3,8% dan dikurangi pembebasan US$ 1 juta.

Selain itu, jika pajak harta benda tetap tidak berubah, keluarga tersebut juga akan menghadapi pajak tanah sebesar 40% atas sisa nilai aset sebesar US$ 57,04 juta.

Pajak properti gabungan dan kewajiban pajak keuntungan modal akan berjumlah US$ 61,10 juta, mencerminkan tarif pajak efektif gabungan lebih dari 61% pada aset US$ 100 juta.

Menurut Tax Foundation membebankan pajak harta benda dan pajak keuntungan modal sangat tidak biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Jika langkah tersebut dihilangkan, Kongres kemungkinan akan menghapus atau merombak pajak properti.

"Kongres secara historis memahami bahwa itu adalah kebijakan yang buruk untuk memungut pajak keuntungan modal dan pajak kekayaan atas aset yang sama," menurut Tax Foundation.


Hide Ads