Para ekonom pun masih pesimis Indonesia keluar dari jurang resesi di kuartal I ini. Kepala Ekonom BCA David Sumual memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di minus 0,87% selama tiga bulan pertama tahun ini.
"Iya (masih resesi), tapi memang posisi paling terpuruk sudah lewat yaitu pada kuartal II-2020 yang minus 5,3%," kata David saat dihubungi detikcom.
Meski masih resesi, David menilai perekonomian Indonesia sudah mengalami pertumbuhan jika dilihat secara kuartalan sejak kuartal II-2020. Adapun ekonomi nasional yang berada di level negatif pun karena basis tahun sebelumnya yang masih dalam kondisi normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebenarnya sudah ada perlahan perbaikan, tapi memang tahun lalu kuartal I kita belum alami pandemi, jadi kondisi kuartal I tahun lalu normal," ujar David.
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran minus 1%.
"Kita masih resesi, artinya pertumbuhan ekonomi kita negatif, kalau kuartal depan sih nggak karena based-nya dulu minus 5%, sebenarnya PDB kita sudah naik dari kondisi setahun lalu. Tapi itu kuartal II," ujar Tauhid kepada detikcom.
"Kalau kuartal ini kita kan bandingkan sebelum COVID, jadi otomatis masih resesi di kuartal I-2021," tambahnya.
(hal/ara)