Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menjelaskan saat ini data komoditas dimiliki oleh Kementerian Pertanian. Data yang lengkap pun baru pada komoditas padi yang diambil Badan Pusat Statistik dengan metode kerangka sampel area.
Kerangka sampel area (KSA) adalah salah satu pendekatan statistik spasial yang dikembangkan Badan Pangan Dunia (FAO), Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Kantor Statistik Komunitas Eropa (EUROSTAT). Melalui metode ini, cadangan komoditas diukur bukan semata dengan pendekatan pemetaan, melainkan menggunakan kaidah statistik.
Menurut Khudori, rencananya tahun ini BPS berjanji akan merilis neraca jagung dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sama dengan padi. "Belum ada satu data untuk komoditas lain sehingga berbeda-beda antar kementerian/lembaga karena sumber datanya berasal dari internal masing-masing," tutup Khudori.
(fdl/fdl)