Airlangga Sebut Ekonomi RI di Jalur Pemulihan

Airlangga Sebut Ekonomi RI di Jalur Pemulihan

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 05 Mei 2021 19:42 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: Screenshoot/detikcom
Jakarta -

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 masih dalam posisi negatif -0,74%. Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut perekonomian Indonesia sudah dalam jalur pemulihan.

Airlangga menyampaikan sejumlah indikator menunjukkan perekonomian nasional bergerak ke arah yang lebih baik. Sektor-sektor utama perekonomian, kata Airlangga sebagian besar mulai pulih, seperti industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi dan mamin, serta transportasi dan pergudangan.

"Kemudian kalau kita lihat dari sisi demand side kita sudah lihat berbagai chart itu menunjukkan positif ataupun proyeksi yang membaik di tahun 2021," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Airlangga menyampaikan kinerja ekspor dan impor Indonesia di Q1-2021 juga bertumbuh signifikan. Dua komponen tersebut menjadi penopang perekonomian nasional di Q1-2021.

"Ekspor kita meningkat tumbuh 6,74 persen demikian pula impor 5,27 persen. Jadi ekspor dan impornya sudah pada tren yang sehat," ulas Airlangga.

ADVERTISEMENT

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menambahkan ekspor migas dan non-migas Indonesia pada Q1-2021 meningkat 17,11% YoY. Nilai ekspor pada periode tersebut sebesar US$ 48,90 miliar.

Lutfi mengulas di bulan Maret 2021 nilai ekspor komoditas non-migas Indonesia dalam sebulan menyentuh rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia, yakni sebesar US$ 17,45 miliar.

"Angka ini Pak Menko adalah yang tertinggi dalam sejarah Indonesia di ekspor non migas. Kalau secara keseluruhan (migas dan non migas) (rekor tertinggi) pernah terjadi pada tahun 2011. Tapi non migas tertinggi bulan Maret 2021 ini," papar Lutfi.

Lemak dan minyak hewan/nabati menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar sepanjang Q1-2021, sebesar US$ 6,96. Komoditas lainnya yang menjadi 5 besar ekspor terbanyak, yakni bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

Adapun China menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia pada Q1-2021. Nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu sebesar US$ 10,21 miliar, diikuti Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar US$ 5,60, miliar dan Jepang sebesar US$ 4,11 miliar.

(akn/hns)

Hide Ads