Sebentar Lagi Lebaran, Begini 4 Fakta Nasib THR Pegawai Hotel dan Ritel

Sebentar Lagi Lebaran, Begini 4 Fakta Nasib THR Pegawai Hotel dan Ritel

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 07 Mei 2021 05:00 WIB
Ilustrasi THR
Foto: shutterstock
Jakarta -

Hari Raya Idul Fitri sebentar lagi, tepatnya kini memasuki H-7 Lebaran. Sebelum pandemi virus Corona (COVID-19) biasanya para pekerja sudah mengantongi THR dari perusahaan. Namun, kini nasibnya cukup apes, termasuk bagi pegawai hotel dan ritel. Bagaimana faktanya?

1. Pengusaha Hotel Kesulitan Bayar THR

Nasib karyawan hotel tahun ini tampaknya masih seperti Lebaran tahun lalu. Sebab pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini, pengusaha masih kesulitan membayar tunjangan hari raya (THR). Namun untuk hotel yang masih cukup sehat, THR pasti dibayar sesuai kemampuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran tak memungkiri bahwa banyak pemilik hotel yang tak mampu membayar THR meskipun sudah memasuki tenggat waktu H-7.

"Bagaimana bisa mereka bayar? Orang kemampuan mereka juga, kan selama ini mereka juga pendapatan mereka itu belum tentu bisa menutupi operational cost (biaya operasional)," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (6/5/2021).

ADVERTISEMENT

2. Karyawan Hotel Diharap Mengerti Keadaan

Di tengah kesulitan akibat pandemi virus Corona yang menghantam bisnis perhotelan, mau tidak mau para karyawan yang bekerja di sektor tersebut dipaksa memahami situasinya.

"Sekarang masalah memahami atau tidak ya kondisinya terpaksa mau nggak mau dipahamin kan karena kondisinya memang seperti itu kan," jelasnya.

Maulana menegaskan pengusaha hotel tidak mungkin menutup-nutupi situasi yang dialami. Jika tamu hotel ramai, para karyawan pasti mengetahui, begitupun ketika sepi.

"Tamu itu kan terlihat dan hotel kalau ada tamu kan tidak mungkin nggak panggil orang (pegawai) karena nggak mungkin pengusahanya mengelola itu sendiri, sama sekali nggak mungkin, harus ada yang bersihin kamar, harus ada yang mengelola mesin-mesin, harus ada yang menerima reservasi gitu lho," paparnya.

Lanjut ke halaman berikutnya

3. Pengusaha Ritel Juga Sulit Bayar THR

Pengusaha ritel yang tergabung dalam Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengaku kesulitan membayar tunjangan hari raya (THR) kepada pegawainya.

"Kalau tanya, jujur ya sulit sih tapi kami berusaha mencari solusi supaya perusahaan tetap bertahan, tetap bisa melewati tahun ini, ya itu biasanya perusahaan masing-masing bernegosiasi lah dengan para karyawannya," kata Ketua Umum Hippindo Budihardjo saat dihubungi.

Dia menjelaskan, kondisi masing-masing perusahaan ritel berbeda, yang mampu tentu langsung melunasi kewajiban membayar THR, sedangkan yang kurang mampu melakukan negosiasi dengan pegawainya.

"Sektor ritel adalah sektor paling parah, terpukul, itu yang bisa saya berikan informasi, sampai dengan tahun ini belum juga ada sinyal-sinyal perbaikan secara cepat. Jadi dari tahun lalu juga sangat terpukul, tahun ini masih perlahan-lahan mulai membenahi," ujarnya.

4. Masih Ada Harapan Buat Pegawai Ritel

Budihardjo menerangkan bisnis ritel saat ini sedang berusaha meningkatkan penjualan sebanyak mungkin, yang mana dari dana penjualan itu bisa dipakai untuk membayar THR.

"Itu yang saya rasa semua ritel sekarang lagi menggenjot omzet supaya salah satunya untuk dapat melunasi atau membayar THR itu," tambahnya.


Hide Ads