Program vaksinasi Gotong Royong yang bakal dimulai bulan ini menelan biaya sebesar Rp 1 juta per orang. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan biaya tersebut digunakan untuk dua dosis penyuntikan vaksin.
Dia menegaskan para pengusaha mengaku tidak keberatan dengan harga vaksinasi sebesar Rp 1 juta per orang. Angka tersebut masih berada dalam jangkauan pengusaha.
Dari survei yang dilakukan Kadin, Rosan menjelaskan ada 78% pengusaha yang mampu membayar biaya vaksinasi sebesar Rp 1 juta ataupun di bawahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau harganya di kisaran Rp 1 juta dan di bawahnya, pengusaha masih oke, untuk dua kali suntik ya. Kita sudah survei nggak memberatkan," ungkap Rosan.
Rosan juga mengatakan, pengusaha tak ada rencana untuk meminta subsidi harga vaksin atau fasilitasi vaksinasi kepada pemerintah.
"Nggak sih ya (minta subsidi), kita tahu ini memang sulit. Kami nggak ada rencana minta subsidi ke pemerintah," ungkap Rosan.
Untuk detilnya, biaya sebesar Rp 1 juta per orang akan digunakan untuk dua dosis penyuntikan vaksin, lengkap dengan fasilitas kesehatannya. Mulai dari dokter, hingga vaksinator-nya.
"Dua kali vaksin termasuk fasilitas kesehatannya, dokter, dan vaksinator-nya dan sebagainya. Dua kali vaksin itu kalau Sinopharm Rp 1 juta per orang," ungkap Rosan.
Vaksinasi yang pertama akan dilakukan 18 Mei mendatang. Rosan menegaskan, biaya vaksinasi gotong royong akan dibayarkan penuh oleh perusahaan.
"Ini 100% dibayar perusahaannya, dan perlu diingat perusahaan juga nggak boleh melakukan komersialisasi sama sekali," ungkapnya.
Bisakah pengusaha dapat harga lebih murah untuk membiayai program vaksinasi gotong royong untuk karyawannya? Lanjut ke halaman berikutnya