Menurut Anton salah satu pengunjung mal, kebijakan larangan mudik tak membuat dirinya pergi ke mal. Mudik dilarang atau tidak pun dirinya memang ingin ke mal.
"Nggak juga sih, saya ke sini karena emang mau jalan-jalan aja bukan karena nggak bisa mudik. Mudik nggak dilarang, juga kalau malnya buka juga saya main mah main aja. Saya sih tipikal orang jarang mudik," ungkap Anton ketika ditemui detikcom di Green Pramuka Square.
Hari, pengunjung lainnya juga mengatakan hal yang sama, menurutnya justru yang mendorong orang pergi ke mal adalah cairnya THR bukan karena larangan mudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah nggak begitu, karena THR kali ya udah cair, makanya pada mau ke mal. Bukan karena mudik dilarang. Ini saya juga mau belanja pake duit THR sih, istri mau cari handphone," kata Hari.
Soal larangan mudik, Hari sebenarnya tidak setuju. Dia sendiri merencanakan mudik tahun ini, cuma karena larangan mudik dirinya jadi pikir dua kali.
"Iya harusnya jangan dilarang terus lah, kasihan. Saya mau mudik nih tadinya, cuman dilarang jadi mikir lagi. Liat entar deh, kalau nggak ikut nerobos ya paling nunggu waktu. Nggak enak keluarga di sana minta saya pulang terus," ungkap Hari.
Sementara itu, Budihardjo Iduansjah mengatakan larangan mudik tak terlalu memberikan efek ke naiknya pengunjung toko-toko di mal.
Menurutnya, masyarakat pergi ke mal karena suasana menjelang lebaran. Katanya, dilarang mudik atau tidak dilarang masyarakat pasti akan belanja di hari raya.
"Ini karena suasananya jelang lebaran aja, dari tahun ke tahun memang ramai kan. Dilarang, ataupun nggak dilarang mudik orang juga akan belanja," ungkap Budihardjo.
Perbedaannya dengan tahun lalu, saat ini mal bisa lebih leluasa dibuka, meskipun dengan protokol kesehatan ketat. "Cuma tahun lalu kan mal nggak selonggar sekarang, kalau sekarang jadi ada kelonggaran makanya peningkatan naik," kata Budihardjo.
(hal/zlf)