Belum Setahun Jadi Mendag, M Lutfi 2 Kali 'Pasang Badan' ke Jokowi

Belum Setahun Jadi Mendag, M Lutfi 2 Kali 'Pasang Badan' ke Jokowi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 10 Mei 2021 11:18 WIB
Mendag M Lutfi (Andhika Prasetia/detikcom)
Foto: Mendag M Lutfi (Andhika Prasetia/detikcom)

2. Soal Promosi Beli Bipang Ambawang Online

Pidato Jokowi soal ajakan membeli kuliner lokal, termasuk bipang Ambawang secara online viral akhir pekan lalu. Awalnya diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video itu bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'. Pidatonya itu berisi ajakan dan peringatan bangga dengan produk lokal. Jokowi mengimbau warga memesan kuliner khas daerah secara online. Salah satu yang dia sebut adalah bipang Ambawang, yang merupakan babi panggang khas Kalimantan Barat.

"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Di hari yang sama setelah pernyataan Jokowi viral, Menteri Perdagangan M. Lutfi buka suara dan meluruskan maksud pidato Jokowi. Tanpa membantah narasi bipang yang merupakan babi panggang, Lutfi mengatakan pernyataan Jokowi itu ditujukan untuk masyarakat Indonesia dari beragam agama.

"Pernyataan bapak Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah," kata Lutfi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemendag, Sabtu sore.

"Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam," lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa ada beragam kuliner yang disukai oleh beragam kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk mempromosikan kuliner nusantara.

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.

Kendati demikian, dia tetap meminta maaf kepada masyarakat Indonesia apabila terjadi kesalahpahaman. Sebab, video tersebut merupakan bagian dari acara yang diselenggarakan Kemendag, segala persiapan acara itu Kemendag yang jadi penanggung jawabnya.

"Kami dari kementerian perdagangan selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri," ungkap Lutfi.


(hal/eds)

Hide Ads