Produk UMKM Indonesia bakal dijual di 100 toko duty free alias bebas pajak yang tersebar di dunia. Hal ini sejalan dengan lanjutan kerja sama PT Sarinah (Persero) bersama perusahaan Dufry dari Swis.
Dufry adalah sebuah jaringan toko duty free internasional terkemuka di dunia. Mereka memiliki dan mengoperasikan 2400 gerai duty free di berbagai belahan dunia. Jaringan ritel Dufry memiliki jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2.5 miliar orang per tahun.
Menteri BUMN Erick Thohir disela-sela kunjungan kerjanya di Amerika Serikat bertemu dengan founder Dufry, Luis Andres N Holzer. Dalam pertemuan itu, Erick menegaskan kembali komitmen dan kerja sama Sarinah dengan Dufry yang telah dirintis tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan pers Kementerian BUMN, Selasa (12/5/2021), Sarinah disebut akan menyediakan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di bandar udara internasional di Indonesia lainnya.
Kerja sama ini juga akan memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia.
Potensinya, Dufry sudah menyatakan komitmen untuk membuka kesempatan produk UMKM yang dikumpulkan Sarinah akan muncul dalam 100 gerai baru Dufry di dunia selama 5 tahun ke depan.
Sarinah akan menjajakan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia antara lain seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
"Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya," ungkap Erick dalam keterangannya.
Sarinah saat ini sedang menyiapkan outlet down-town duty free di Mal Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat yang saat ini sedang dipugar. Diharapkan pada kuartal IV tahun 2021, soft opening sudah bisa dilakukan.