Produk Perikanan RI Bakal Mejeng di Pameran Ini

Produk Perikanan RI Bakal Mejeng di Pameran Ini

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 08 Des 2024 17:30 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakarta Utara, Kamis (8/8/2024). Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat pada semester I 2024 telah melakukan ekspor produk perikanan ke 118 negara atau meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2023 yakni 102 negara. ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
Ilustrasi produk perikanan - Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan pamerkan produk perikanan bermutu ke 68 tamu negara dalam perhelatan Marine and Fishery Forum (IMBF) 2024 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini mengungkap, perhelatan IMBF 2024 menjadi wadah penyampaian pesan serius pemerintah dalam mengelola sumber daya perikanan ke dunia internasional.

Di samping itu, IMBF ini juga menjadi sarana bertukar informasi dan memperkuat hubungan baik dengan otoritas kompeten negara tujuan ekspor, para pelaku usaha khususnya eksportir produk perikanan, serta kementerian/lembaga terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rencananya, acara bertajuk "Blue Food Competent Authority Dialogue" itu akan dibuka oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

"Ini adalah spesial dialog untuk menyampaikan pesan keseriusan Indonesia dalam mengelola sumber daya perikanan secara sustainable dan meningkatkan mutu produk-produk perikanan yang diekspor," kata Ishartini dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).

ADVERTISEMENT

Ishartini menuturkan, gelaran tersebut turut mengundang perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO), Uni Eropa (UE), United States Food and Drug Administration (US FDA).

Sedikitnya, tercatat sebanyak 68 perwakilan negara sahabat seperti USA, Inggris, Jepang, Saudi Arabia, Norwegian, Australia, Vietnam, Thailand, Malaysia, hingga Singapura, akan hadir dalam perhelatan tersebut.

"Kami ingin menunjukkan bagaimana sistem jaminan mutu produk perikanan dijalankan sekaligus produk bermutu Indonesia di mata negara sahabat," ujarnya.

Melalui IMBF 2024, tutur Ishartini, kerjasama teknis dengan Otoritas Kompeten negara tujuan ekspor terkait ketentuan teknis yang dipersyaratkan bisa terus ditingkatkan.

Ia memastikan jajarannya juga terus meningkatkan pengendalian dan pengawasan produksi perikanan mulai dari hulu hingga hilir melalui seperti surveilance, inspeksi, hingga pengambilan.

"Kami akan terus melakukan pengendalian dan pengawasan melalui sertifikasi hulu-hilir untuk menjaga mutu produk sekaligus keberterimaan produk perikanan yang di tahun 2024 ini sudah masuk di 133 negara di dunia," harapnya.

Dalam forum tersebut, Ishartini juga menyebut investasi dari negara tetangga bisa langsung ditanamkan khusus sektor kelautan dan perikanan. Ke depan, budidaya akan menjadi core dan andalan produksi perikanan.

"Budidaya laut/mariculture masih terbuka peluang besar untuk investasi, misalnya kerapu, rumput laut, bahkan budidaya tuna di laut, di hilir yaitu pengolahan hasil perikanan juga merupakan hal yang dapat ditawarkan pada investor, selain dapat memberi nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja dan produknya juga bermutu," tutupnya.

Adapun potensi investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia terbuka lebar bagi para pelaku usaha. Potensi investasi juga dinilai sejalan dengan rencana KKP dalam menerapkan Kebijakan Penangkapan Terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI)

Di setiap zona penangkapan ikan pun akan ditentukan kawasan konservasi untuk spawning dan nursery ground. Kebijakan serupa dilakukan di Uni Eropa, Islandia, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga sempat menyebut, peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan terbuka bagi semua pihak.

(kil/kil)

Hide Ads