Ketika Bocil Serbu Pasar Gembrong Usai Lebaran

Ketika Bocil Serbu Pasar Gembrong Usai Lebaran

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 17 Mei 2021 05:30 WIB
Pasar Gembrong
Pasar Gembrong/Foto: Danang Sugianto - detikcom
Jakarta -

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pasar Gembrong kembali dipadati pengunjung setelah Lebaran. Penjual bahkan bisa mengantongi penjualan puluhan juta dalam sehari, namun jumlahnya menurun jauh jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Para pengunjung berdatangan dari segala penjuru Jabodetabek. Wahyu misalnya, dia datang bersama anak dan istrinya dari rumahnya di wilayah Tangerang.

"Kemarin habis dari rumah saudara sekalian mampir ke sini. Di Tangerang nggak ada, palingan di mal, nggak ada yang murah kaya gini. Ini beli RC bedanya jauh banget sama yang di mal," ucapnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom kemarin, Minggu (16/5/2021), jalan Jendral Basuki Rachmat tersendat pagi menjelang siang. Kendaraan mengular dari sebelum SPBU Pertamina hingga underpass setelah Pasar Gembrong.

Penyebab kemacetan karena mobil dan motor yang parkir di pinggir jalan. Kemacetan hanya terjadi di jalan menuju Terminal Kampung Melayu.

ADVERTISEMENT

Ada juga Tomi yang datang bersama dua putrinya jauh-jauh dari Tambun menggunakan mobil. Dia datang untuk mencari boneka Barbie.

"Ya sengaja ke sini karena murah. Anak-anak mau beli sama perlengkapan Barbie-nya juga, kalau di mal kan mahal," tuturnya.

Ada juga Ari yang sudah berlangganan membeli boneka di salah satu pelapak di Pasar Gembrong. Kebetulan rumahnya juga tidak jauh dari pasar mainan ini.

"Bukan cuma setiap Lebaran, kalau anak lagi minta mainan ya ke sini. Saya tinggal di Buaran nggak jauh dari sini," ucapnya.

Namun para pedagang mainan di Pasar Gembrong justru mengeluh omzetnya turun. Baca di halaman berikutnya.

Lihat juga video 'Kreativitas Kakek di Bandung Sulap Kaleng Bekas Jadi Mainan':

[Gambas:Video 20detik]



Para penjual di pasar mainan paling tenar ini mengakui pengunjung meningkat drastis sejak Lebaran kemarin. Namun jumlahnya menurun jauh jika dibandingkan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya.

Rizky misalnya, dia mengaku pengunjung yang datang mencapai tiga kali lipat dari hari biasa. Pada hari kedua Lebaran omzetnya mencapai Rp 30 juta. Namun menurutnya angka itu jauh lebih kecil dibandingkan Lebaran di tahun 2020.

"Di 2020 bisa Rp 80 juta sehari, turunnya jauh banget. Emang kenyataannya bisa Rp 50 juta turunnya," tuturnya.

Rizky memperkirakan penurunan pengunjung justru karena adanya larang mudik tahun ini. Sebab tahun lalu penjualan masih cukup tinggi. Selain itu tidak ada juga pengunjung yang berasal dari luar kota.

"Ya mungkin pada mudik sebelum larangan itu kan. Jadi turun. Terus juga biasanya ada pembeli dari luar kota, dari Manado, malah ada yang dari Papua. Tapi mungkin karena nggak boleh pergi antar kota, jadi nggak ada pembeli dari luar kota," tuturnya.

Sementara Tjasinah salah satu pemilik lapak kecil yang berjualan boneka Barbie juga mengaku ada kenaikan penjualan dari hari biasanya. Dia mengaku bisa mengantongi penjualan hingga Rp 9 juta dalam sehari.

Namun sama seperti Rizky, Tjasinah juga mengaku merasa ada penurunan jauh dibandingkan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya.

"Omzet sehari kemarin Rp 9 juta. Tapi sebelum COVID-19 bisa Rp 15 juta sehari," ucapnya.


Hide Ads