Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berupaya untuk menjaga keberlangsungan bisnis UKM dan UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan meminta para penyedia layanan e-commerce untuk membatasi penjualan produk dari luar negeri.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan pihaknya mengapresiasi Shopee yang mendukung pertumbuhan serta kelangsungan bisnis UMKM di Indonesia dengan cara mengurasi produk luar negeri yang masuk.
"Hal ini agar tidak membunuh UMKM Indonesia. Ini perlu diapresiasi sebagai tindak lanjut antara pertemuan Kementerian Koperasi UMKM dan Shopee untuk menutup akses masuk 13 jenis barang atau produk dari luar negeri," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (18/5/2021).
Teten menjelaskan produk-produk tersebut antara lain hijab, busana muslim, atasan muslim wanita, pakaian muslim pria, mukena, pakaian muslim anak, peralatan salat, batik sampai kebaya.
Dia menyebutkan potensi produk UMKM ini cukup besar yakni sekitar Rp 300 triliun. Karena itu dibutuhkan dukungan agar UMKM tetap bisa berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja mengungkapkan dengan pembatasan ini, Shopee membatasi akses dari berbagai negara yang sebelumnya bergabung di sistem penjualan. Dari penelusuran detikcom, ada penjual dari China sampai Korea Selatan.
"Untuk negara mana saja yang dibatasi, ini dari seluruh negara dan penjual dari luar negeri ditutup untuk menjaga penjual lokal di tanah air. Untuk total toko yang ditutup masih terus diklakulasi karena penutupan dilakukan setiap hari, nanti bisa di-share," jelas dia.
Handika menjelaskan pembatasan 13 jenis usaha ini terus didiskusikan dan diarahkan oleh pemerintah. Kemudian Shopee juga terus mendorong pengusaha lokal untuk memberikan support ke pelaku usaha yang produksi barang lokal.
"Ini bisa jadi kajian pertama kita, semoga bisa berkolaborasi untuk terus memajukan produk lokal agar bisa lebih luas lagi," jelas dia.
Sebelumnya ramai jika pembelian barang dari China menggunakan nama Mr Hu. Saat itu Mr Hu dinilai bisa membunuh pelaku-pelaku UMKM di Indonesia karena menjual produk dengan harga yang murah.
Simak juga 'Handhika Jahja: Milenial di Balik Kemudi Raksasa E-Commerce Indonesia':