Program Kartu Prakerja dinilai memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Mulai dari meningkatkan skill sampai membantu berwirausaha.
Hasil survei Cyrus Network, menyebutkan jika 98,4% responden setuju jika pemerintah melanjutkan program kartu Prakerja ini.
Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR mengungkapkan jika responden yang disurvei mengaku jika program Prakerja ini sangat bermanfaat. Setidaknya ada 3 manfaat yang diungkap para responden dan menjadi alasan mengapa program ini perlu dilanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Variabel mengenai kompetensi daya saing tenaga kerja, usaha dan jiwa kewirausahaan pada penerima program Kartu Prakerja dari tahun 2020. Mereka mayoritas menyebut pelatihan bisa meningkatkan kompetensi, produktifitas dan daya saing dalam bekerja," kata dia.
Menurut dia ilmu yang didapat saat pelatihan juga bisa diaplikasikan di tempat kerja ataupun di dunia usaha. Sebanyak 92,6% responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Hanya 7,3% yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tak hanya itu, 56% responden mengaku belum bekerja sebelum mengikuti pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan, jumlah yang belum bekerja ini berkurang menjadi 39,8%.
Sebaliknya, terjadi kenaikan pada responden yang berwirausaha. Sebelumnya, sebanyak 12,6% responden yang berwirausaha sebelum mengikuti Kartu Prakerja, dan jumlahnya naik menjadi 25,6% setelah mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja.
"Untuk profil jenis usahanya ini paling banyak kuliner 41%, disusul fesyen atau pakaian 15,2%, kebutuhan pokok 6,4%, dan lainnya," jelas Fadhli.
Selain itu peserta Program Kartu Prakerja mengaku jika program ini bermanfaat karena bisa meningkatkan kompetensi, produktifitas dan daya saing.
Karena itu Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengumumkan kuota peserta gelombang 17 akan dibuka untuk 44.000 orang.
Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengungkapkan ada 44.000 orang yang kepesertaanya dicabut karena mereka tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima.
"Variabel mengenai kompetensi daya saing tenaga kerja, usaha dan jiwa kewirausahaan pada penerima program Kartu Prakerja dari tahun 2020. Mereka mayoritas menyebut pelatihan bisa meningkatkan kompetensi, produktifitas dan daya saing dalam bekerja," kata dia.
Khusus biaya pembelian pelatihan yang sebesar Rp 1 juta rupiah ini, setiap gelombang diberikan waktu setidaknya selama 30 hari dari waktu penerimaan masing-masing gelombang. Jika tidak dibelanjakan melebihi batas waktu tersebut, maka status kepesertaan dicabut.
(kil/dna)