Produsen pesawat Boeing berencana meningkatkan produksi 737 MAX menjadi sebanyak 42 jet sebulan pada musim gugur 2022. Demikian disebutkan sumber, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5/2021). Kebijakan ini dilakukan dalam upaya memperpanjang pemulihannya dari krisis keselamatan dan COVID-19.
Peningkatan produksi ini melebihi target awal 2022 yaitu 31 per bulan, yang menurut sumber Boeing ingin dicapai pada Maret. Tetapi implementasinya akan bergantung pada berbagai faktor termasuk permintaan, kapasitas dari beberapa pemasok, dan keberhasilan Boeing dalam mengurangi surplus jet yang sudah dibuat.
Boeing sendiri menolak berkomentar dan mengaku tetap mengacu ke rencana terakhirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi Boeing dihentikan pada 2019 setelah model terlaris Boeing ini mengalami kecelakaan fatal. Produksi dilanjutkan Mei lalu dengan kecepatan yang lebih rendah dari kecepatan aslinya sementara Boeing menavigasi persetujuan peraturan dan rantai pasokan yang rapuh.
Ini juga masih menunggu persetujuan dari China setelah memenangkan persetujuan Barat akhir tahun lalu. Kepala Eksekutif Dave Calhoun telah memperingatkan bahwa waktu persetujuan yang tersisa akan mempengaruhi bentuk peningkatan produksi akhir Boeing.
Sebagai langkah sementara, sumber menyebutkan Boeing berharap mempercepat produksi bulanan dari satu digit sekarang menjadi sekitar 26 per bulan pada akhir 2021 di pabrik Renton dekat Seattle.
Produksi yang lebih tinggi dapat menyuntikkan uang tunai yang sangat dibutuhkan ke dalam rantai pasokan dan mengurangi biaya komponen Boeing. Sumber mengatakan Boeing telah memesan suku cadang lagi, sementara badan pesawat dapat dilihat menuju area Seattle dari pabrik Wichita Spirit AeroSystems.