Cash On Delivery (COD) pada dasarnya merupakan salah satu mekanisme transaksi yang ada di e-commerce. Dengan ketentuan pembayaran dilakukan saat barang diterima, tujuannya untuk merangkul masyarakat yang masih takut berbelanja online.
Namun belakangan ini sering bermunculan video viral yang menunjukkan pembeli ngamuk ke kurir. Permasalahannya sama, pembeli merasa barang yang datang tidak sesuai dengan harapannya dan akhirnya tidak mau membayar barang tersebut
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga menjelaskan, dalam sistem COD memang pembeli diharuskan melakukan pembayaran setelah barang diterima. Aturannya kurir hanya memastikan bahwa packing barang tidak rusak hingga ke tangan pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi selama packaging luarnya memang masih rapi karena sudah bisa dipastikan kurir tidak melakukan apapun, tidak menyentuh bagian dalamnya, itu tetap harus dilakukan pembayaran," tuturnya saat berbincang dengan detikcom.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, Bima memberikan tips berbelanja online via COD. Pahami seluk-beluk marketplace.
Sebelum membeli barang di marketplace sesuaikan terlebih dahulu barang yang ada difoto dengan deskripsi di bawahnya. Pastikan deskripsinya sesuai dengan barang yang diinginkan.
"Kadang foto sama detil barangnya berbeda, jadi pastikan foto dan detailnya sama," ucapnya.
Lalu cek rating dari toko online yang menjual produk yang ingin dibeli tersebut. Rating bisa menjadi acuan sebab rating tersebut diberikan oleh pembeli yang sudah pernah beli di toko itu.
Kemudian cek komentar di kolom review. Hal itu bisa membantu mengetahui pengalaman para pembeli sebelumnya di toko tersebut. Nah jika deskripsi, rating dan review toko itu buruk maka lebih baik dihindari.
"Sekarang pertanyaannya, apakah itu dilakukan sama ibu itu? Apa ibu itu hanya melihat oh harganya murah, tapi tidak lihat spesifikasinya. Bisa jadi barangnya memang tidak sesuai dengan yang dia minta. Tapi bisa jadi juga memang sebenarnya sesuai, karena sesuai yang dijelaskan di detail produk, tapi ibu itu skip," tukasnya.
Ketika barang yang diterima ternyata tidak sesuai, Bima menegaskan bahwa ada mekanisme yang bisa dilakukan. Caranya dengan tidak mengkonfirmasi pesanan telah selesai, atau di beberapa aplikasi e-commerce biasanya ada pilihan bahwa barang itu tidak sesuai.
Setelah itu dilakukan, maka pihak e-commerce tidak akan mengirim uang dari pembeli itu ke penjual. Lalu pembeli dan penjual diharuskan berdiskusi untuk menentukan jalan keluar yang disepakati bersama, bisa dengan mengganti barang yang baru atau mengembalikan uangnya.
(das/dna)