Penelusuran terhadap dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan terus berlanjut. Buntut dari masalah tersebut, direksi BPJS Kesehatan dipanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai bagian dari investigasi yang lebih mendalam.
"Hari ini, Jumat (21/05/2021). Kementerian Kominfo melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dikutip dari laman resmi kementerian, Jumat lalu (21/5/2021).
Kominfo menyebut, data yang bocor itu diduga kuat identik dengan BPJS Kesehatan. Sejalan dengan itu, Kominfo juga melakukan antisipasi untuk mencegah penyebaran data yang lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah informasi yang telah terungkap sejauh ini:
1. Diduga Kuat Data BPJS Kesehatan
Dia menjelaskan sampel data pribadi yang beredar telah diinvestigasi sejak 20 Mei 2021. Investigasi menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums. Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller).
Dijelaskan bahwa data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data.
"Kementerian Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," lanjutnya.
Tonton juga Video: Jadi Korban Kebocoran Data, Apa yang Harus Dilakukan?