Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah merilis proposal anggaran tahunan pertamanya sebesar US$ 6 triliun atau setara Rp 85,6 kuadriliun (kurs Rp 14.270). Proposal pengeluaran ini akan membebankan kenaikan pajak kepada perusahaan dan orang kaya.
Dilansir dari BBC, Senin (31/5/2021), proposal itu akan mencakup program sosial baru yang sangat besar dan investasi dalam perang melawan perubahan iklim. Tetapi perlu persetujuan dari Kongres, di mana Senator Republik Lindsey Graham menganggapnya itu sangat mahal.
Meskipun anggaran itu akan membantu, tetapi memicu kekhawatiran tentang kenaikan inflasi. Harga barang termasuk kayu, mobil, ayam telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir dan departemen perdagangan mengatakan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran utama inflasi naik 3,1% pada bulan April 2021 dari tahun lalu, menginjak level tertinggi sejak 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi bantuan pandemi COVID-19 tahun lalu telah membuat AS mengalami peningkatan defisit. Berdasarkan rencana tersebut, utang akan mencapai 117% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2031, melebihi level selama perang dunia kedua.
Gedung Putih mengatakan proposal tersebut direncanakan akan membantu menumbuhkan ekonomi. Anggaran itu menjanjikan lebih dari US$ 800 miliar untuk memerangi perubahan iklim, termasuk investasi dalam energi bersih.
Kemudian US$ 200 miliar untuk menyediakan pra-sekolah gratis bagi semua anak usia tiga dan empat tahun dan US$ 109 miliar untuk dua tahun community college gratis untuk semua warga AS.
Lonjakan pengeluaran baru juga akan dialokasikan US$ 225 miliar untuk keluarga berbayar nasional dan program cuti medis, US$ 115 miliar untuk jalan raya-jembatan, US$ 160 miliar untuk angkutan umum-kereta api dan US$ 100 miliar untuk meningkatkan akses internet broadband bagi setiap rumah tangga AS.
Rencana pengeluaran yang besar ini membuat Biden menjanjikan kenaikan pajak perusahaan sebesar US$ 2 triliun (Rp 28,6 kuadriliun), yang merupakan bagian dari rencana kenaikan pajak dari 21% menjadi 28% untuk tarif perusahaan dan memulihkan braket pajak individu kaya dari 37% menjadi 39,6%.
Lihat Video: Pengangguran Membeludak, Stimulus 1,9 T Dolar AS Joe Biden Dinanti