Said mengungkapkan berbagai perkembangan indikator ekonomi dan bisnis tersebut, menunjukkan momentum pemulihan ekonomi yang semakin menguat. Namun, dikatakan dia pemerintah harus tetap fokus dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Kita tidak boleh lengah, ancaman lonjakan kasus COVID-19 masih membayangi secara global. Lonjakan kasus COVID-19 di India yang begitu dramatis dan menjalar ke berbagai belahan dunia, telah menimbulkan bayangan ketidakpastian dan risiko pelemahan ekonomi global datang kembali," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Said, ketidakpastian terhadap harga komoditas dalam jangka menengah masih membayangi, khususnya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan melanjutkan rebalancing.
Adapun, ancaman lain adalah adanya proyeksi kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) berpotensi mengancam momentum pemulihan ekonominya sendiri apabila diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter The Fed.
"Kondisi ini dapat menciptakan efek rambatan (spillover), volatilitas dan ketidakpastian di sektor keuangan, serta dinamika arus modal global seperti saat terjadinya taper tantrum pada tahun 2013 lalu," ungkapnya.
(hek/ara)