Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan pagu indikatif Kementerian Perindustrian sebesar Rp 2,61 triliun di tahun 2022. Jumlah anggaran tersebut turun 17% dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp 3,18 triliun.
"Izinkan kami sampaikan beberapa hal berkaitan dengan tema rapat kita dari siang hari ini. Surat bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas tanggal 29 April 2021 telah menyatakan bahwa pagu indikatif Kementerian Perindustrian sebesar Rp 2,61 triliun," kata Agus dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (2/6/2021).
Agus mengatakan, pagu indikatif Kementerian Perindustrian pada tahun 2022 ini akan dimanfaatkan untuk belanja pegawai sekitar Rp 797 miliar, belanja operasional sebesar Rp 360 miliar, dan belanja non operasional sebesar Rp 1,45 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pagu ini, dikatakan Agus juga terdapat alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 969 miliar.
"Belanja non operasional sebesar Rp 1,45 triliun yang merupakan kegiatan prioritas nasional dan reguler, prioritas nasional 70% Rp 1,02 triliun, sedangkan non prioritas sebesar Rp 430 miliar," ujarnya.
Sementara sebaran pagu indikatif kepada unit eselon I di bawah Kementerian Perindustrian sebagai berikut, Sekretariat Jenderal (Setjen) sebesar Rp 220 miliar dan Ditjen Industri Agro sebesar Rp 100 miliar.
Selanjutnya, Ditjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) sebesar Rp 104 miliar, Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) sebesar Rp 116 miliar, Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) sebesar Rp 291 miliar.
Lalu untuk anggaran Inspektorat Jenderal (Itjen) sebesar Rp 40 miliar, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) sebesar Rp 663 miliar, Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) sebesar Rp 91 miliar, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) sebesar Rp 982 miliar.
"Pagu tersebut bersumber dari rupiah murni sebesar Rp 2,24 triliun, PNBP/BLU sebesar Rp 248 miliar dan SBSN sebesar Rp 118 miliar," katanya.
Sementara itu, pimpinan rapat kerja (raker) Komisi VI DPR RI Gede Suarjaya mengungkapkan rapat dengan Menteri Perindustrian siang hari ini dihadiri oleh 34 anggota baik yang secara fisik dan online.
"Menurut laporan sekretariat Komisi VI, rapat ini dihadiri dan ditandatangani oleh 34 orang dari 54 orang anggota dari 9 fraksi, dengan demikian kuorum sudah dipenuhi, maka perkenankan kami membuka rapat kerja hari ini, dan rapat dibuka untuk umum," ungkap pria yang akrab disapa Demer ini.
Tonton juga Video: Sandiaga Klaim Work From Bali Tak Bikin Anggaran Kementerian Boros