Inggris & Uni Eropa Usut Dugaan Monopoli Bisnis Facebook

Inggris & Uni Eropa Usut Dugaan Monopoli Bisnis Facebook

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 04 Jun 2021 22:15 WIB
Facebook Akan Akhiri Pemblokiran Situs Berita Australia Setelah Mencapai Kesepakatan
Foto: Alexander Koerner/Getty Images
Jakarta -

Facebook mulai diselidiki regulator di Inggris dan Uni Eropa pada Jumat (4/6). Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition and Markets Authority/CMA) Inggris sedang menyelidiki apakah Facebook menyalahgunakan posisi dominan di media sosial atau pasar periklanan digital melalui pengumpulan dan penggunaan data iklan.

CMA mengatakan akan melihat apakah Facebook telah secara tidak adil menggunakan data yang diperoleh dari iklan dan opsi masuk tunggal, yang dikenal sebagai Facebook Login untuk menguntungkan platform jual belinya, Facebook Marketplace, serta layanan kencan online, Facebook Dating.

"Kami bermaksud untuk menyelidiki secara menyeluruh penggunaan data Facebook untuk menilai apakah praktik bisnisnya memberikan keuntungan yang tidak adil di sektor kencan online dan iklan baris," kata Kepala eksekutif CMA Andrea Coscelli dalam sebuah pernyataan dilansir CNBC.com, Jumat (4/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keuntungan seperti itu dapat mempersulit perusahaan pesaing untuk berhasil, termasuk bisnis baru dan lebih kecil, dan dapat mengurangi pilihan pelanggan," tambahnya.

Sementara itu, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, mengatakan sedang membuka penyelidikan antimonopoli formal untuk menilai apakah Facebook melanggar aturannya, yakni dengan menggunakan data iklan yang dikumpulkan secara khusus.

ADVERTISEMENT

Investigasi juga akan menentukan apakah hubungan antara jejaring sosial utama Facebook dan Facebook Marketplace melanggar aturan persaingan UE.

"Facebook digunakan oleh hampir 3 miliar orang setiap bulannya dan hampir 7 juta perusahaan beriklan di Facebook secara total. Facebook mengumpulkan banyak sekali data tentang aktivitas pengguna jejaring sosialnya dan di luarnya, memungkinkannya untuk menargetkan kelompok pelanggan tertentu," kata Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Margrethe Vestager.

"Kami akan melihat secara detail apakah data ini memberi Facebook keunggulan kompetitif yang tidak semestinya, khususnya di sektor iklan baris online, di mana orang membeli dan menjual barang setiap hari, dan di mana Facebook juga bersaing dengan perusahaan dari mana ia mengumpulkan data. Dalam ekonomi digital saat ini, data tidak boleh digunakan dengan cara yang mendistorsi persaingan," tambah Vestager.

Langsung lanjut ke halaman berikutnya.

Perusahaan teknologi besar menghadapi peningkatan jumlah pengawasan di seluruh dunia karena produk mereka terus berdampak pada miliaran kehidupan orang.

Komisi Eropa telah meluncurkan penyelidikan ke Amazon, Google, dan Microsoft selama beberapa tahun terakhir, sementara CMA juga telah meluncurkan penyelidikan ke Google dan Apple sejak CMA menjadi regulator independen pada Januari setelah Inggris keluar dari UE.

"Kami selalu mengembangkan layanan baru dan lebih baik untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang dari orang-orang yang menggunakan Facebook," jelas seorang juru bicara Facebook.

"Marketplace dan Dating menawarkan lebih banyak pilihan kepada orang-orang dan kedua produk beroperasi di lingkungan yang sangat kompetitif dengan banyak pemain lama yang besar. Kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak berdasar," tambah juru bicara Facebook.

Harga saham perusahaan yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg itu turun sekitar 1% di premarket menjadi US$ 322 per saham setelah pengumuman tersebut.


Hide Ads