Boeing meminta penundaan/perpanjangan batas waktunya selama satu tahun untuk mengirimkan dua jet 747 baru yang nantinya akan digunakan sebagai Air Force One.
Melansir dari CNN, Kamis (10/6/2021), Sebelumnya Boeing menandatangani kesepakatan senilai $3,9 miliar atau sekitar Rp 55,7 triliun untuk pesawat kepresidenan Air Force One dengan Angkatan Udara AS pada 2018. Saat ini Boeing (BA) mengatakan bahwa pihaknya perlu waktu tambahan dan mungkin lebih banyak uang juga.
Boeing mengatakan bahwa penundaan dan peningkatan biaya ini terjadi karena adanya pandemi COVID-19 yang menyulitkan pihak Boeing untuk menyelesaikan pengerjaan Air Force One. Selain itu juga Boeing terpaksa melakukan pemecatan terhadap subkontraktor yang sekarang telah mengalami kebangkrutan karena pandemi tersebut, tentu hal ini akan memperlambat proses penyelesaian Air Force One.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan penundaan itu diungkapkan oleh penjabat asisten sekretaris Angkatan Udara Darlene Costello, pada Selasa (8/6/2021) saat sidang subkomite dengan DPR AS.
"Boeing telah memberi tahu kami bahwa mereka yakin kalau proyek tersebut akan tertunda sekitar 12 bulan di luar jadwal semula," kata Costello.
Meski demikian Costello menegaskan bahwa pihak Angkatan Udara AS masih belum menyetujui penundaan tersebut dan sedang mencari untuk menetapkan jadwal pengiriman baru.
CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan kepada investor pada bulan April lalu bahwa sebagian besar masalah dengan program pembuatan Air Force One ini disebabkan karena munculnya pandemi COVID-19. "sebagian besar disebabkan oleh dampak COVID dan masalah kinerja di pemasok kami."
Lihat juga video 'Melihat Bangkai Pesawat MH17 yang Kena Rudal di Ukraina':