Ditemui secara terpisah, Ketua Kelompok Tani Bangun Karya, Dusun 1, Garongan, Panjatan, Sudiro mengatakan anjloknya harga cabai mulai terlihat sejak panen raya Mei 2021 lalu. Ketika itu harga di tingkat petani menyentuh Rp6.000 per Kg. Kemudian perlahan naik jadi Rp7.000 per Kg dan kini bertahan di angka Rp8.000 per Kg.
"Sudah turun sejak setengah bulan lalu, dan sekarang stabil di angka Rp8.000 per Kg," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pasar Lelang Kulon Progo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sudiro, turunnya harga cabai merah disebabkan karena adanya panen raya. Di mana pada Mei lalu, lahan cabai seluas 750 hektar di pesisir Kulon Progo serentak dipanen. Walhasil harga di pasaran menjadi turun.
"Di Kulon Progo total lahan cabai seluas hektar telah dipanen bulan lalu. Itu masuk wilayah pesisir selatan, mulai dari Pantai Trisik, sampai Glagah. Kemungkinan ini yang buat harga jadi turun," ujarnya.
Sudiro mengungkapkan dengan harga saat ini petani sukar balik modal. Petanipun lanjutnya terpaksa menjual sesuai dengan harga sekarang. Di lain sisi, upaya mengolah cabai untuk dijadikan produk olahan lain demi menutup kerugian belum bisa dilakukan lantaran terkendala biaya.
"Kemarin dari dinas sebenarnya ada sosialisasi pengeringan cabai, tapi belum siap. Secara teori dan teknologi kami bisa, tapi untuk sampai tahap itu kan memerlukan biaya juga," ucapnya
(hns/hns)