bank bjb menjalankan strategi pola kemitraan untuk menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yang dapat bersinergi meningkatkan portofolio kredit UMKM. Tak hanya itu, strategi ini juga dimaksudkan sebagai sinergi penciptaan ekosistem baru dalam penyaluran Kredit UMKM.
Adapun pola kemitraan ini bertujuan untuk mendapatkan peluang pasar dan target market yang lebih efektif dan efisien. Strategi ini dibangun atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku UMKM dan pengusaha besar.
"bank bjb sebagai pemberi modal usaha melakukan kerja sama dengan perusahaan mitra dalam hal penyaluran Kredit UMKM kepada mitra binaan. Perusahaan mitra dapat berupa perseroan terbatas, yayasan, koperasi, CV, Badan usaha Milik Desa hingga perorangan," bunyi keterangan tertulis bank bjb yang dikutip Senin (14/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pembiayaan melalui pola kemitraan ini memberikan manfaat yang luas bagi keberlangsungan usaha. Adapun manfaat yang bisa didapatkan antara lain harga barang yang stabil, kontinuitas supply dan kualitas barang yang terjaga, meningkatkan kesejahteraan petani, membuka akses keuangan, serta menyediakan akses pasar hasil panen yang lebih luas.
Alur pembiayaan pola kemitraan ini dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama antara bank dan perusahaan mitra. Kesepakatan ini dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan ditandatangani oleh kedua pihak.
Dalam alur pembiayaan tersebut, kemitraan menggunakan produk Divisi Kredit UMKM bank bjb dengan berpedoman kepada empat manual produk yang berlaku, yaitu Kredit Mikro Utama, Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Kecil & Menengah, dan Produk Kredit Divisi Kredit UMKM lainnya.
Hingga saat ini, penyaluran kredit bank bjb melalui pola kemitraan telah dilakukan dengan berbagai pihak dari beragam sektor usaha yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya dengan Geraiku.
Melalui pola kemitraan, bank bjb dipercaya menyediakan dana untuk disalurkan kepada para pemilik usaha toko tradisional mitra Geraiku. Geraiku ialah startup yang memfasilitasi para pelaku usaha toko tradisional dengan menyediakan platform teknologi digital.
Melalui startup ini, Geraiku mempertemukan toko, distributor, dan produsen agar mereka bisa bersaing di tengah kompetisi pasar modern. Adapun dana yang disalurkan bjb kepada mitra Geraiku nantinya akan digunakan untuk kebutuhan modal usaha para mitra. Diketahui, Geraiku memiliki cakupan wilayah yang cukup luas dan tersebar di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat serta beberapa provinsi lainnya dengan mayoritas di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Bank bjb juga menyepakati kerja sama di bidang otomotif dengan menyalurkan kredit pada anggota boom motorist yang menjadi mitra PT Rukun Mitra Sejati dan PT Langgeng Hidup Lancar. Kerja sama tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan bank bjb dalam memajukan bisnis boom motorist sebagai agen distributor dan para pemilik warung sebagai pelaku usaha UMKM.
Daerah pemasaran PT Rukun Mitra Sejati dan PT Langgeng Hidup Lancar awalnya hanya berada di wilayah Surabaya. Akan tetapi, kini daerah pemasaran kedua usaha ini meluas ke seluruh wilayah Indonesia seiring dengan perkembangannya.
Diketahui, Boom motorist menjalankan fungsi serupa reseller yang menghubungkan distributor besar dan toko pengecer kecil dengan mengantarkan barang-barang menggunakan sepeda motor. Reseller sepeda motor membantu distributor besar dengan mendistribusikan produk ke toko yang sulit dijangkau dan terpencil. Para para reseller atau yang dikenal sebagai member boom motorist akan mendapatkan keuntungan dari margin penjualan harian mereka.
Selain itu, pola kemitraan bjb juga ikut menggerakkan perekonomian nasional melalui kerja sama dengan PT. Paskomnas Indonesia (Pasar Komoditi Nasional Paskomnas Indonesia). Kerja sama yang dilakukan ialah pengajuan permodalan untuk pedagang di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang.
Paskomnas adalah grup perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan jaringan Pasar Induk. Perusahaan ini bertujuan untuk mengembangkan jalur distribusi nasional komoditi pangan secara berkesinambungan, dari sentra produksi hingga pusat distribusi.
Infrastruktur utama Paskomnas berupa pasar induk berposisi di kota besar dan berfungsi sebagai media dalam pembentukan harga secara nasional. Saat ini, Paskomnas menjadi pengelola bagi 3 pasar Induk dengan lebih dari 1.000 pedagang yang bernaung di bawahnya.
(mul/hns)