Salah satu jaringan mal terbesar di Amerika Serikat (AS) Washington Prime Group mengajukan pailit karena terdampak pandemi COVID-19. Perusahaan yang berbasis di Columbus, Ohio ini mengajukan hal tersebut pada Minggu malam.
Mereka menyebutkan COVID-19 ini sangat menekan kinerja mereka. Dibutuhkan sokongan dana yang besar hingga US$ 100 juta untuk memulai operasionalnya kembali.
CEO Lou Conforti mengungkapkan restrukturisasi keuangan perusahaan bisa membuat Washington Prime memperbaiki neraca dan membuat proyeksi lebih baik di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama restrukturisasi keuangan, kami berupaya memaksimalkan nilai aset dan infrastruktur operasional kami," kata dia dikutip dari CNN, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Miris, Kisah Sedih di Balik Berdirinya McD |
Setelah pengumuman tersebut saham WPG anjlok 55% pada awal perdagangan. Jika diakumuliasikan sepanjang tahun ini saham sudah merosot hingga 60%.
Memang penutupan sementara dan relaksasi biaya sewa tempat ini menjadi penyebab utama kebangkrutan. WPG juga memiliki utang hingga US$ 1 miliar.
Selain itu pergeseran kebiasaan belanja konsumen ini turut mengganggu industri ritel selama satu tahun terakhir. Setelah WPG dua pemilik mal lainnya, CBL Properties dan PREIT juga mengajukan pailit tahun lalu dengan masalah yang sama.
Analis ritel dan Direktur Pelaksana GlobalData mengungkapkan kebangkrutan yang terjadi ini memang disebabkan oleh pandemi.
Tonton juga Video: Mal Golden Truly Gunung Sahari Tutup!