CEO Calibreworks dan Mindset Merdeka Sunil Tolani membagikan kiatnya merekrut karyawan yang tepat. Sebab, karyawan yang direkrut tak hanya bertugas membantu mengelola bisnis, melainkan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis Anda ke depan.
Pertama, sebelum mulai merekrut karyawan, seorang pengusaha harus paham betul posisi perusahaan seperti apa dan karyawan seperti apa yang dibutuhkan.
"Kalau kita kita pemikirannya hanya merekrut tapi kita sendiri tidak paham itu bahaya. Contoh begini, seorang start-up sama seorang corporate HR sama seorang company yang sudah memiliki capital yang cukup besar itu attitude-nya beda. Jadi kita harus paham dulu where are we as the recruiter," ujar pria yang akrab disapa Bro Neal dalam acara d'Mentor detikcom, Rabu (16/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, pengusaha juga harus memiliki kemampuan visualisasi. Maksudnya, seorang perekrut juga harus paham betul kemampuan dan cara kerja calon karyawan yang hendak ia rekrut.
"Misalnya saya membutuhkan tim kreatif, maka saya harus bisa memvisualisasikan orang yang saya hire untuk departemen kreatif ini dia harus fit dengan attitude seperti apa, dengan capability seperti apa, karakteristik seperti apa yang bisa fit dalam division yang mau saya hire," jabarnya.
Ketiga, buatlah deskripsi kerja yang sejelas mungkin. Bukan berarti membuat deskripsi panjang-panjang, tapi tidak jelas. Sebaliknya, buat seefektif mungkin namun jelas dan detail, dapat dipahami dengan baik.
"Buat se-clear dan se-detail mungkin," tambahnya.
Keempat, mampu membaca kepribadian dari calon karyawan yang akan direkrut agar bisa ditempatkan sesuai kemampuan beradaptasinya.
Kelima, mampu mengkomunikasikan apa yang perusahaan butuhkan dan harapkan kepada calon karyawan. Serta mampu mengkomunikasikan dengan baik kemampuan perusahaan agar tidak memberi janji terlalu muluk-muluk hingga membuat karyawan yang direkrut pada akhirnya kecewa nantinya.
Keenam, menanam kesadaran dan empati sebaik-baiknya bahwa perusahaanlah yang butuh karyawan bukan sebaliknya. Sehingga, mampu menghargai kemampuan masing-masing calon karyawan yang melamar kerja.
"Kadang-kadang kita men-judge mereka itu (karyawan) kita meng-interview employee seolah-olah kita melakukan kebaikan untuk dia. Sebaliknya, gua yang butuh bantuan lo (karyawan). Itu lebih aware dan empati," ucapnya.
Di sisi lain, perusahaan juga harus paham cara menarik calon karyawan yang tepat. Caranya, pertama adalah buatlah lowongan kerja yang sekreatif mungkin, pahami perkembangan merekrut karyawan seperti apa saat ini.
Kedua, persiapkan sistem rekrutmen dengan baik agar tidak kewalahan saat yang datang melamar begitu banyak jumlahnya. Agar tidak asal-asalan.
Ketiga, analisa juga kehidupan sosial dan kehidupan profesional dari masing-masing calon karyawan.
Keempat, buat proses rekrutmen seefektif dan secepat mungkin. Jangan bertele-tele dalam mem-follow up para calon karyawan yang dianggap cocok dengan perusahaan.
Kelima, siapkan perlengkapan proses rekrutmen seperti kuesioner, IQ Test, dan specific test lainnya.
Keenam, komunikasikan harapan perusahaan dan calon karyawan sejelas mungkin di awal-awal rekrutmen.
"Dengan penuh hormat mengkomunikasikan harapan kita dan juga memahami ekspektasi employee," tuturnya.
(eds/eds)