Cuan Masih Ngalir, Bisnis Hewan Kurban Kebal DIhantam Pandemi

Cuan Masih Ngalir, Bisnis Hewan Kurban Kebal DIhantam Pandemi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 20 Jun 2021 14:31 WIB
Menjelang Idul Adha, penjualan hewan kurban di Tulungagung mulai menggeliat. Temuan kasus antraks di Kecamatan Pagerwojo dinilai tidak terlalu berpengaruh.
Ilustrasi Foto: Adhar Muttaqin/detikcom

Bisnis Zabidi sendiri tidak cuma dadakan jelang Idul Adha saja, dia mengaku punya peternakan sendiri yang menggemukkan sapi dan kambing. Peternakannya, tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa.

Dia mengungkapkan hasil ternaknya biasa dia potong harian dan dijual dagingnya. Ternak-ternak ini juga sering digunakan untuk pesanan akikah ataupun syukuran.

Untuk partai besar macam hari raya Idul Adha, dia memang lebih sering hanya menyuplai dari peternak di daerah. Selain di pulau Jawa, paling banyak juga di Bali dan Kupang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita biasanya itu buat potong harian, atau kalau ada yang mau syukuran atau akikah. Misalnya, kemarin pak Said Aqil mesen buat pesantren. Kami layaninya buat ke situ, sampai ke fasilitas potongnya juga," ungkap Zabidi.

Namun, menurutnya pasaran akikah dan syukuran sedikit anjlok di tengah pandemi. Permintaan sapi atau kambing untuk kebutuhan khusus seperti ini anjlok hingga 25% dibanding sebelum pandemi.

ADVERTISEMENT

"Agak berkurang sih. Turunnya ada 25% sebelum pandemi permintaannya. Mungkin orang uangnya makin kurang, jadi agak nahan dulu akikah atau syukurannya. Berhemat gitu ya," ungkap Zabidi.

Secara umum, sapi yang dijual Zabidi berada di kisaran harga Rp 20-30 jutaan per ekor. Sementara itu untuk kambing ada di harga Rp 2-5 jutaan per ekor.


(hal/zlf)

Hide Ads