TERNYATA! Bisnis Hewan Kurban di Pandemi Masih Untung, Bisa Cuan Rp 12 M

TERNYATA! Bisnis Hewan Kurban di Pandemi Masih Untung, Bisa Cuan Rp 12 M

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 20 Jun 2021 16:59 WIB
Bisnis Hewan Kurban Peternakan Zabidi
Foto: Bisnis Hewan Kurban Peternakan Zabidi (istimewa/Zabidi)
Jakarta -

Bisnis menjual ternak hewan kurban selalu ramai jelang hari raya Idul Adha, bahkan meskipun pandemi mendera bisnis bagaikan tak ada matinya. Permintaan hewan kurban tak pernah berkurang.

Hal itu diungkapkan Zabidi, pengusaha hewan ternak di Depok, Jawa Barat. Bisnisnya sudah merambah dari hulu ke hilir, ternak iya, penyuplai juga dilakukannya ke pedagang lain, bahkan tak jarang juga menjual langsung ke konsumen.

Zabidi mengatakan sejak tahun lalu pandemi mendera Indonesia permintaan hewan ternak untuk kurban tak pernah berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah permintaan standar, stabil, nggak ada masalah nggak drop. Apalagi kalau di Depok aja nih, kurban ini udah jadi pesta rakyat jadi ya nggak ada permintaan berkurang," ungkap Zabidi saat berbincang bersama detikcom, Minggu (20/6/2021).

Dia menjelaskan tahun lalu, di saat hari raya Idul Adha berjalan di tengah pandemi untuk pertama kalinya dia berhasil meraup keuntungan hingga Rp 12 miliar dari penjualan hewan kurban. Setidaknya ada 700-an sapi yang dia jual tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Saya tahun lalu total Rp 12 miliar, sapi aja 700-an itu kayaknya laku. Tahun ini harapannya begitu lagi. Stabil aja permintaan kita kok, cuma sekarang mungkin mereka mintanya timbangannya aja yang kecil, belinya yang kecil-kecil," kata Zabidi.

Zabidi memang optimis bisa mengulang lagi keuntungannya seperti di tahun lalu, tapi tahun ini dia juga memiliki sedikit kekhawatiran. Hal itu adalah daya beli masyarakat yang menurun.

Di tahun lalu, dia mengatakan mungkin banyak orang melakukan kurban dari hasil tabungannya sebelum pandemi. Namun, tahun ini setelah setahun pandemi berjalan, bisa saja orang-orang mulai kesulitan menabung.

"Memang optimis bisa kayak tahun lalu, cuma kita rada ngerem juga sih di tahun ini. Kita kan meraba juga kondisi ekonomi begini, kalau tahun kemarin mungkin masih ada uang tabungan sebelum pandemi atau ada yang tiba-tiba dapat pesangon masih banyak duit," papar Zabidi.

"Sekarang pandemi udah setahun makin panjang mungkin berbeda dan berkurang kan kemampuannya," sambungnya.

Bagaimana prediksi bisnis hewan kurban bulan depan? Buka halaman selanjutnya.

Bisnis Hewan Kurban Peternakan ZabidiBisnis Hewan Kurban Peternakan Zabidi Foto: Bisnis Hewan Kurban Peternakan Zabidi (istimewa/Zabidi)

Zabidi memprediksi sebulan ke depan jelang Idul Adha, pedagang musiman hewan kurban akan berkurang. Dia mengaku permintaan suplai untuk lapak dadakan mulai menurun.

"Orang pedagang dadakan aja sedikit kok sekarang, yang dadakan pada nggak dagang kayaknya. Permintaannya ke itu (lapak dadakan) sedikit kalau kita lihat. Mungkin kaitan sama modal juga ya," ujar Zabidi.

Bisnis Zabidi sendiri tidak cuma dadakan jelang Idul Adha saja, dia mengaku punya peternakan sendiri yang menggemukkan sapi dan kambing. Peternakannya, tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa.

Dia mengungkapkan hasil ternaknya biasa dia potong harian dan dijual dagingnya. Ternak-ternak ini juga sering digunakan untuk pesanan akikah ataupun syukuran.

Untuk partai besar macam hari raya Idul Adha, dia memang lebih sering hanya menyuplai dari peternak di daerah. Selain di pulau Jawa, paling banyak juga di Bali dan Kupang.

"Kita biasanya itu buat potong harian, atau kalau ada yang mau syukuran atau akikah. Misalnya, kemarin pak Said Aqil mesen buat pesantren. Kami layaninya buat ke situ, sampai ke fasilitas potongnya juga," ungkap Zabidi.

Namun, menurutnya pasaran akikah dan syukuran sedikit anjlok di tengah pandemi. Permintaan sapi atau kambing untuk kebutuhan khusus seperti ini anjlok hingga 25% dibanding sebelum pandemi.

"Agak berkurang sih. Turunnya ada 25% sebelum pandemi permintaannya. Mungkin orang uangnya makin kurang, jadi agak nahan dulu akikah atau syukurannya. Berhemat gitu ya," ungkap Zabidi.

Secara umum, sapi yang dijual Zabidi berada di kisaran harga Rp 20-30 jutaan per ekor. Sementara itu untuk kambing ada di harga Rp 2-5 jutaan per ekor.


Hide Ads