COVID-19 di Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus. Hal itu membuat pemerintah kembali merevisi libur tahun ini, di mana dua libur nasional digeser dan satu libur cuti bersama Natal ditiadakan.
Hal itu berdampak kepada Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo). Cuti bersama Natal yang ditiadakan membuat kondisi pengusaha agen travel yang masih buruk menjadi semakin buruk.
"(Cuti bersama Natal yang ditiadakan) membuat kondisi sudah buruk semakin buruk," kata Sekjen Astindo Pauline Suharno kepada detikcom, Minggu (20/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pauline menyayangkan adanya kebijakan pemerintah yang langsung meniadakan cuti bersama Natal. Menurutnya untuk menekan lonjakan kasus COVID-19, bisa dilakukan dengan memperketat karantina, isolasi hingga tracing.
"Kan kalau kami pengusaha berharapnya ini semakin cepat selesai. Balik lagi pengetatan protokol kesehatan di setiap lini, pengetatan karantina, isolasi dan tracing. Nggak cuma kalau kasus melonjak terus satpol sibuk sidak," tuturnya.
Baca juga: Corona Menggila, RI Bisa Resesi Lagi? |
Pauline berharap ada sistem yang dibuat pemerintah di mana masyarakat yang sudah divaksin dibolehkan untuk travelling. Selain untuk membantu biro perjalanan, cara itu juga dinilai dapat menggenjot vaksinasi pemerintah.
"Dibuat sistem misalkan hanya yang sudah memiliki paspor vaksin yang boleh travelling. Itu pun bisa menggenjot vaksin karena sampai sekarang jauh dari target pemerintah," tandasnya.
Kasus COVID-19 yang menggila juga berdampak kepada sektor hotel dan restoran. Klik halaman selanjutnya.
Simak juga video 'Menkeu Wanti-wanti Kenaikan Kasus Covid-19, Pengaruhnya ke Ekonomi':