Kalau RI Jadi Lockdown, Resesi Makin Lama Dong?

Kalau RI Jadi Lockdown, Resesi Makin Lama Dong?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 21 Jun 2021 11:43 WIB
Pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 masih memiliki tantangan besar. COVID-19 masih menjadi faktor ketidakpastian alias hantu pemulihan ekonomi.
Foto: Rengga Sancaya

Namun dia yakin, bila lockdown mampu menekan angka penularan COVID-19 dan ekonomi kembali bergairah dan berada di zona positif kuartal berikutnya.

"Ekonomi mungkin akan alami kontraksi di kuartal ke III, tapi itu temporer, setelahnya ekonomi tumbuh lebih solid," ungkap Bhima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bhima mencontohkan apa yang terjadi di China. Di negeri tirai bambu, saat lockdown dilakukan awal tahun lalu, ekonomi China di kuartal I-2020 anjlok dan minus 6,8%.

Namun, kuartal berikutnya ekonominya melesat dan tumbuh positif ke 3,2%. Pertumbuhan itu terus berlanjut, hingga terakhir kuartal I 2021 ekonomi China tumbuh menakjubkan sebesar 18,3%.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak boleh ragu menyelamatkan kesehatan sebagai prioritas karena yang diuntungkan adalah ekonomi juga," kata Bhima.

Sebagai informasi, Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi setelah tahun lalu mengalami minus pada dua kuartal berturut-turut. Tepatnya, pada kuartal II minus 5,32% dan kuartal III minus 3,49%.

Di kuartal IV resesi masih terus terjadi, ekonomi Indonesia minus 2,19%. Beranjak ke 2021, di kuartal I tahun ini ekonomi masih juga minus 0,74%.


(hal/ara)

Hide Ads