Wacana Jakarta lockdown semakin santer terdengar di tengah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di ibu kota. Pengusaha pun pasrah bila kebijakan itu diterapkan oleh pemerintah. Namun, kalau bisa tak perlu sampai lockdown.
Wacana lockdown sendiri muncul atas desakan dan saran berbagai pihak. Sementara hingga kini pemerintah tidak tampak akan memberlakukan kebijakan tersebut.
"Ya bagi kami sebenarnya tentu memang kalau memang tidak perlu lockdown itu kami sangat berharap, karena kalau lockdown itu kan berarti akan lebih terkunci semua berbagai aktivitas," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang kepada detikcom, Senin (21/6/2021).
Adanya pengetatan semisal jam operasional dunia usaha dan lain sebagainya, menurutnya pasti akan sangat mengganggu dan menurunkan produktivitas, apalagi Jakarta merupakan jantung ekonomi.
Tapi, pihaknya menyerahkan kebijakan tersebut kepada pemerintah. Pengusaha sendiri akan mendukung jika untuk kepentingan bersama.
"Kalau ditanya hati kecil kami pengusaha ya tentu memang berharap tidak (lockdown), tapi kalau memang itu merupakan langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah ya kami juga tidak bisa berbuat banyak, kami harus ikut karena ini juga adalah untuk keselamatan kita bersama," ujar Sarman.
Dia juga berpesan apabila Jakarta lockdown terpaksa dilakukan maka tidak berlaku dalam jangka waktu yang panjang, setidaknya cukup 14 hari dan kemudian dievaluasi kembali perlu diperpanjang atau tidak.
"Kalau terlalu berkepanjangan ini kan terus terang saja sangat meresahkan dunia usaha. Jadi kalau 14 hari mudah-mudahan dalam 14 hari itu sudah bisa remnya ditarik kembali," tambahnya.
(toy/eds)