Debat Panas, Anggota Komisi VI Ini Minta Direksi Garuda Mati

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 21 Jun 2021 21:30 WIB
Jakarta -

Rapat antara direksi PT Garuda Indonesia Tbk dengan Komisi VI DPR berjalan panas. Salah satu anggota Komisi VI bahkan meminta para direksi ikut mati jika perusahaan mati.

Debat panas itu dilakukan oleh Anggota Komisi VI Nusron Wahid dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Perdebatan berawal karena perbedaan pilihan dari 4 opsi penyelamatan Garuda Indonesia.

Nusron lebih memilih opsi 1 yakni pemerintah terus menyokong penyelamatan garuda dengan memberikan suntikan ekuitas atau pinjaman. Sementara Irfan lebih condong ke opsi 2 yakni restrukturisasi utang Garuda yang sudah jatuh tempo sekitar Rp 70 triliun tahun ini dengan cara mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Nusron pun meminta Irfan untuk berjanji dan menyatakan konsekuensi jika pilihannya itu tidak tepat, hingga akhirnya dia meminta direksi Garuda Indonesia ikut mati jika perusahaan mati.

Berikut transkrip debat antara Irfan dan Nusron:

Nusron:

Kan tadi bapak sanggup dan harus menyelamatkan Garuda ini dengan pilihan opsi 2 atau opsi 3. Andai nanti bapak ambil opsi 2, kalau saya nggak yakin opsi 2, saya tetap opsi 1 baru yakin. Karena Anda yakin opsi 2, berapa lama ini masalah bisa selesai dan apa konsekuensinya ternyata nggak selesai? Mungkin reputasi anda hancur tapi kan ujung-ujungnya Garuda mati juga. Karena kita semua nggak ingin Garuda mati.

Irfan:

Ya pak Nusron kalau nggak percaya sama kami tolong disampaikan kepada pak Menteri bahwa saya nggak percaya sama direksi sekarang, tolong diganti.

Nusron:

Bukan, saya nggak percaya dengan pilihan opsi 2. Kalau saya pribadi saya opsi 1 mendorongnya, saya yakin opsi 1 100% bisa selamat. Tapi kalau anda yakin dan Anda yakin bisa dengan opsi 2, saya tanya berapa lama dan apa konsekuensi logisnya kalau ternyata gagal? Anda sanggup menghidupkan Garuda lagi kalau sudah kadung mati?

Wakil Direktur Garuda Indonesia Dony Oskaria memotong perdebatan dan menjelaskan mengenai harga sewa pesawat. Setelah itu Nusron kembali lanjut berbicara.

Buka halaman selanjutnya.




(das/dna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork