Sebanyak 1.000 putra-putri terbaik Papua dan Papua Barat akan direkrut untuk bekerja di BUMN melalui Program Perekrutan Bersama (PBB) Putra/Putri Papua dan Papua Barat. Perekrutan putra-putra terbaik Papua dan Papua Barat ini sudah berjalan dari tahun 2019.
Lalu, bagaimana perkembangannya?
Mengutip akun Instagram Kementerian BUMN, Selasa (22/6/2021), pada tahun 2019 ditargetkan 500 orang direkrut dengan BUMN yang berpartisipasi sebanyak 39 BUMN. Kemudian, yang lulus tahap akhir PBB 2019 sebanyak 522 orang atau sudah terserap 52% dari target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, di tahun 2020 ditargetkan 200 orang dengan 47 BUMN yang berpartisipasi. Sementara, yang terealisasi sebanyak 254 orang.
Dalam data yang diunggah Kementerian BUMN, pada tahun ini ditargekan 250 orang. Namun, belum ada informasi mengenai berapa orang yang terealisasi.
Perekrutan 1.000 putra-putri terbaik Papua dan Papua Barat merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai bertemu dengan para tokoh Papua.
"Dasar Pelaksanaan PPB Putra/Putri Papua & Papua Barat tersebut merujuk pada kebijakan Presiden RI untuk merekrut tenaga kerja yang berasal dari putra-putri terbaik Papua dan Papua Barat sejumlah 1.000 orang untuk ditempatkan di BUMN-BUMN di seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada pertemuan dengan tokoh-tokoh Papua di Istana Negara Jakarta tanggal 10 September 2019," bunyi keterangan di Instagram Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir juga telah menerbitan surat nomor S-165/MBU/03/2020 tanggal 17 Maret 2020 perihal penunjukan FHCI (Forum Human Capital Indonesia)sebagai Koordinator Merangkap Pelaksana Program Perekrutan Bersama BUMN Khusus Putra/Putri Papua dan Papua Barat.
"Tujuan program PPB Putra/Putri Papua & Papua Barat tersebut jelas untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik Indonesia dari Papua dan Papua Barat untuk bergabung di seluruh BUMN sebagai tempat belajar, bertumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) menuju Indonesia maju dan berdaya saing global," bunyi keterangan itu lebih lanjut.
(acd/dna)