Ekonomi AS Mulai Sembuh, Cuma New York Masih Melempem

Ekonomi AS Mulai Sembuh, Cuma New York Masih Melempem

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 24 Jun 2021 08:41 WIB
Times Square, located in Midtown Manhattan is one of the major tourist attractions in New York City
Ilustrasi/Foto: (Thinkstock)

PDB New York mengalami kontraksi sebesar 5,9% tahun lalu, penurunan yang lebih besar dari total PDB AS. Atas kontraksi itu New York berada di posisi ke-47 dari 50 negara bagian untuk pertumbuhan ekonomi.

Kesempatan pekerjaan di negara bagian itu lebih buruk. Dengan tingkat pengangguran 7,8%, New York memiliki salah satu tingkat pengangguran tertinggi di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengangguran AS secara keseluruhan mencapai 6,1% pada bulan April dan turun menjadi 5,8% pada bulan Mei.

Lalu mengapa New York bisa tertinggal?

ADVERTISEMENT

Faktor terbesar adalah ruang lingkup kehancuran ekonomi yang diderita New York City selama puncak pandemi. Saat itu wilayah tersebut menjadi episentrum wabah. Hal itu menyebabkan protokol lockdown yang lebih ketat daripada di negara bagian lainnya.

Selain itu, ekonomi kota New York sangat bergantung pada industri yang digerakkan oleh jasa. Namun sebagian besar kantor masih kosong, dan hanya beberapa pekerja yang pulang pergi. Kondisi itu tentu sangat buruk bagi bisnis kedai kopi, binatu, dan tempat makan siang yang mendukung infrastruktur kantor.

"Lebih spesifik ke New York City juga perjalanan bisnis dan pariwisata yang berhenti," kata ekonom Moody's Analytics Matt Colyer.


(das/ara)

Hide Ads